CIREBON – Saat ini masih banyak desa di Kabupaten Cirebon yang belum menerima Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat. Akibatnya, para kuwu mengeluh. Sebab, kalau tidak ada banprov, berpotensi menghambat pembangunan di desa.
Sekretaris Desa Pamengkang, Kecamatan Mundu, Pulung, menyayangkan Banprov Jabar belum bisa cair. “Banprov tahun ini tergolong lambat dari tahun sebelumnya. Biasanya, antara April-Juni sudah cair, namun hingga awal September ini belum ada informasi kapan pencairannya,” ujarnya, kemarin.
Pulung mengungkapkan, jika banprov terlambat cair, maka pembangunan di desa mandek. “Kami berharap banprov secepatnya cair agar pembangunan selesai sesuai rencana. Kalau lama cairnya, pembangunan di desa akan lambat,” tuturnya.
Lambatnya pencairan banprov, kata Pulung, juga akan berdampak pada pembangunan balai desa. “Direncanakan, anggaran banprov nanti, untuk Desa Pamengkang adalah merehab balai desa. Kami sudah mengajukan, tapi tak kunjung cair,” ujarnya.
Kuwu Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Andi Subandi menjelaskan, belum cairnya banprov hingga awal September, membuat para kuwu sulit membangun desa. “Anggaran yang bersumber dari pusat, provinsi maupun daerah, sangat diperlukan desa untuk pembangunan maupun pemberdayaan masyarakat. Salah satunya adalah banprov, yang anggarannya dari provinsi. Sampai sekarang belum cair,” ungkapnya.
Pihaknya mengharapkan banprov segera cair. “Sekitar tiga bulan lalu kami ajukan, namun hingga sekarang tak kunjung cair. Perlu perhatian pihak terkait untuk pencairan anggaran tersebut,” harapnya. (den)