Berat Raih WTN

Berat Raih WTN
PENGHARGAAN: Pemkab Cirebon memberi penghargaan pada Hari Perhubungan Nasional, Kamis (24/9). --FOTO: ANDRI WIGUNA/ RADAR CIREBON
0 Komentar

KEDAWUNG – Ada banyak catatan yang disampaikan Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Cirebon di puncak acara Hari Perhubungan Nasional yang digelar pada salah satu hotel. Salah satunya adalah persoalan transportasi publik yang masih belum optimal diterapkan di Kabupaten Cirebon. Sehingga, berdampak pada sektor lainnya. Termasuk target untuk meraih Wahana Tata Nugraha (WTN) yang masih sulit diwujudkan.
Kepala Dishub Kabupaten Cirebon, Deni Supdiana melalui Kabid Lalin Hilman Firmansyah mengatakan, pengembangan transportasi publik terhalang oleh banyak hal. Di antaranya, jika dari sisi eksternal, adalah munculnya aplikator-aplikator yang semakin menggerus angkutan atau tranportasi publik.
“Lihat saja perkembangan saat ini. Banyak aplikator yang masuk ke Kabupaten Cirebon. Yang secara tidak langsung sangat berdampak bagi pengembangan transportasi public. Kendaraan juga semakin banyak dan berpotensi menyebabkan kemacetan. Itu terjadi kalau transportasi publik tidak berkembang dengan baik,” ujarnya.
Persoalan tersebut, menurut Hilman, harus diurai satu per satu. Misalkan, pemerintah atau pihak swasta melalui investor, mulai menyediakan transportasi public. Misalnya Trans Cirebon atau lainnya yang rutenya disesuaikan. Ini akan sangat efektif dan berhasil jika diterapkan dengan baik.
“Untuk realisasinya, tentu kita butuh armada. Jika sudah ada armadanya, tinggal dicarikan trayeknya. Cuma, kita tidak punya armada. Tiga mobil BRT (Bus Rapid Transit) yang sebelumnya kita terima, sudah dikembalikan lagi ke pemerintah pusat karena sesuatu hal,” ungkapnya.
Saat ini, sambung Hilman, pihanya sedang mengupayakan agar kembali mendapat alokasi untuk bantuan mobil BRT. Yang nantinya bisa digunakan untuk pengembangan transportasi publik di Kabupaten Cirebon.
“Nanti kita sedang upayakan, mudah-mudahan bisa diberi lagi mobil BRT. Ini demi mewujudkan transportasi publik yang maksimal di Kabupaten Cirebon,” bebernya.
Selain persoalan transportasi publik, saat ini di Kabupaten Cirebon, juga masih kekurangan penerangan jalan umum (PJU). Selisihnya masih jauh. Dari sekitar 36 ribu PJU yang harus ada di Kabupaten Cirebon, jika disesuaikan dengan panjang jalan, maka saat ini baru terpasang sekitar 16 ribu saja.
“Untuk PJU masih kurang banyak, sekitar 20 ribuan lagi. Baru terpasang sekitar 16 ribuan. Biayanya cukup besar karena untuk instalasi satu unit PJU totalnya sekitar Rp15 juta,” katanya.

0 Komentar