RADARCIREBON.ID KUNINGAN – Bagi warga Kuningan, Jawa Barat tentu sudah tidak asing dengan makanan khas Kuningan seperti hucap, tape dan jeniper yang kerap dijadikan buah tangan. Tapi, selain tiga makanan tersebut ternyata masih ada beberapa camilan khas Kuningan yang sudah ada sejak jaman dulu (jadul).
Camilan jadul ini keberadaannya hingga sekarang masih eksis dan kerap menjadi hidangan teman saat minum kopi atau suguhan saat acara hajatan dan Lebaran.
Ada 5 camilan jadul asli Kuningan wajib diburu di antaranya kwecang, leupeut, gemet, golonoh dan kue satu. Camilan tradisional tersebut masih bisa kita temukan di pasar tradisional saat pagi hari sebagai hidangan santai atau warga Kuningan menyebutnya dengan istilah jaburan.
1. Kwecang
Baca Juga:RSUD Linggajati Kabupaten Kuningan Raih Akreditasi ParipurnaPolemik Sistem Pemilu, Perlu Sadar Politik
Adalah camilan jadul berbahan dasar beras ketan dibungkus daun bambu. Penganan tradisional ini proses pembuatannya seperti ketupat yaitu dengan cara direbus. Mempunyai tekstur yang kenyal dan mempunyai cita rasa tawar saja. Untuk itu, menikmati kwecang biasanya ditemani dengan makanan ringan lain seperti rempeyek, rengginang, gemblong dan cemilan asin lainnya. Kwecang juga bisa menjadi menu makanan berat sebagai pengganti ketupat saat lebaran untuk disantap bersama makanan berkuah seperti rendang ataupun soto.
2. Leupeut
Serupa dengan kwecang, leupeut juga terbuat dari beras ketan hanya saja dibungkus dengan daun kelapa. Berbeda dengan leupeut dari daerah lain, leupeut dari Kuningan berukuran kecil seukuran jempol orang dewasa saja. Mempunyai tekstur kenyal namun punya cita rasa gurih karena dalam proses pembuatannya ada tambahan bahan santan dan terkadang terselip beberapa butir kacang tanah. Karena ukurannya kecil, leupeut sangat cocok dinikmati di kala pagi hari sebagai teman minum kopi atu teh panas.
3. Gemet
Di daerah lain menyebut camilan ini dengan nama comro alias oncom di jero. Sedangkan di Kuningan bernama gemet alias dage saemet yang berarti dage sedikit.