RADARCIREBON.ID – Trend “Gak Bisa Yura” di TikTok berasal dari lagu populer “Risalah Hati” yang dinyanyikan oleh Yura Yunita.
Lirik lagu ini berkisah tentang seseorang yang berusaha keras membuat orang yang dicintainya jatuh cinta kepadanya, meskipun pada awalnya perasaan itu tidak terbalas.
Ungkapan “Gak Bisa Yura” digunakan oleh pengguna TikTok untuk menggambarkan berbagai situasi di mana harapan atau usaha mereka tidak tercapai.
Baca Juga:PT Mayora Buka Lowongan Kerja Terbaru, Buruan Daftar, Banyak Posisi yang DisediakanKucing vs Bau: 10 Aroma yang Menjadi Musuh Alami Mereka
Jadi apasih yang dimaksud dengan trend Yura di Tiktok? Yuk simak!
Lagu “Risalah Hati” yang dinyanyikan ulang oleh Yura Yunita ini merupakan lagu milik Dewa19, lagu ini memiliki makna mendalam tentang perjuangan cinta yang tak berbalas.
Liriknya menekankan bahwa cinta bisa tumbuh seiring waktu jika diberikan kesempatan.
Dalam konteks “Gak Bisa Yura” menjadi simbol kegagalan atau keputusasaan dalam berbagai aspek kehidupan, terutama dalam percintaan.
Nah berikut ini adalah contoh penggunaan konteks ungkapan trend “Gak Bisa Yura” dalam berbagai konteks :
“aku gabisa yura soalnya aku sadar diri bukan aku orang yang dia mau” tulis pengguna akun Tiktok @ruanghati.
“gabisa yura. Aku gabisa disuruh buru buru kalo lagi keringin rambut apalagi nyatok rambut” tulis pengguna akun Tiktok @anjanijarwo.
Baca Juga:Cegah Kebakaran Hutan di Gunung Ciremai, Kompak Bikin Sekat BakarSelain Modal Sabar Ini Dia 4 Penyebab Murai Batu Tak Kunjung Bertelur Peternak Wajib Tahu
“aku gabisa yura, dia setiap hari minggu, akunya 5 waktu” tulis pengguna akun Tiktok @istrinyanarutodattebayo.
Trend ini menjadi popular karena banyak pengguna Tiktok yang merasa relate dengan makna lirik lagu tersebut.
Selain itu kreativitas pengguna dalam menerapkan ungkapan ini pada berbagai situasi sehari hari menambah daya tarik untuk mengikuti trend ini.
Trend ini juga membuat pengguna berinteraksi di kolom komentar dan merasa bisa mengekspresikan perasaan mereka di media sosial.
Trend “Gak Bisa Yura” di Tiktok juga merupakan contoh nyata dari bagaimana budaya populer di media sosial dapat saling mempengaruhi dan membentuk cara berkomunikasi.
Trend ini juga menunjukkan bagaimana media sosial tidak hanya berfungsi sebagai platform untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana untuk berbagi pengalaman dan emosi yang dirasakan.