Bisnis Mobil Bekas di Tengah Pandemi

0 Komentar

Pandemi Covid-19 melanda Cirebon. Bahkan cenderung mengalami kenaikan dalam seminggu terakhir. Kondisi ini, turut berdampak terhadap bisnis jual beli mobil bekas. Usaha ini, sedang mengalami kelesuan.

KHOIRUL ANWARUDIN, Cirebon
MOBIL-mobil berbagai jenis berjejer di sekitar akses jalan Stadion Bima. Rata-rata masih terlihat sangat baik kondisinya. Namun, sedikit saja yang mampir melihat. Padahal, secara harga jual belakangan ini sedang rendah-rendahnya. Sayangnya, daya beli masyarakat juga terpuruk. “Sekarang orang malah banyak yang jual daripada beli,” kata salah seorang pemilik usaha showroom mobil bekas, Jimi, kepada Radar Cirebon.
Disebut dia, pandemi turut membuat bisnis jual beli mobil bekas menjadi lesu. “Otomatis terdampak. Banyak yang masih menahan untuk beli mobil. Karena mungkin uangnya difokuskan ke yang lain. Yang dianggap lebih penting,” ungkap pemilik nama asli James Andreas ini.
Kunjungan ke showroom-nya juga berkurang drastis selama pandemi. Kendati begitu, Jimi tak diam saja. Dia juga berusaha memanfaatkan situs daring. Juga platform lain yang menjadi medium jual beli mobil. Sayangnya, kondisinya juga tidak lebih baik. Terbilang masih sepi peminat.
Saat dikunjungi, show room mobil Jimi, setidaknya terdapat 13 mobil. Pembeli bisa membeli dengan cara tunai atau bisa juga dicicil dengan bekerja sama dengan perusahaan pembiayaan (leasing).
Namun saat ini, kunjungan ke showroom masih lebih banyak yang ingin menjual kendaraanya dibanding membeli mobil. Dengan kondisi ekonomi saat ini yang dinilai tidak terlalu bagus, banyak pemilik kendaraan yang melego mobilnya karena sedang membutuhkan dana segar. Bila dipresentasikan, antara yang menjual dan membeli mobil adalah 30 persen dibanding 70 persen.
Padahal sebelum adanya pandemi, bisnis jual beli mobil tengah naik daun. Dimana mobi jenis MPV (multi purpose vehicle) kelas menengah atas yang menjadi bintangnya. “Sebelum ada pandemi kan, orang biasanya upgrade dari yang sebelumnya jenis MPV biasa ke yang mewah. Ya karena mungkin sekarang selain untuk fungsi, juga memperhatikan kenyamananya juga,” katanya.
Kondisi serupa juga dialami para pemilik showroom lainnya. Juga mereka yang membuka usaha jual beli sebagai perantara. Salah satunya Iqbal (37).

0 Komentar