Budi Daya Semanggen Lagi Ngetren, Petani Inbar Raup Rp5 Juta Per Hektare Setiap Panen  

budi-daya-semanggen
Petani di wilayah Indramayu Barat ramai-ramai budi daya semanggen karena dinilai menguntungkan. Foto: Kholil Ibrahim/Radarcirebon.id
0 Komentar

INDRAMAYU, RADARCIREBON.ID-Budi daya semanggen lagi ngetren di Indramayu Barat (Inbar).

Budi daya semanggen banyak dilakoni oleh para petani di Inbar lantaran untung yang lumayan didapat. Saat ini, petani beralih budi daya semanggen karena saat musim penghujan ini justru

Produksi panen dari budi daya semanggen meningkat. Penghasilan merekapun para petani semanggen pun berlipat-lipat.

Baca Juga:Jadwal Sholat untuk Wilayah Kota Cirebon, Jumat 13 Januari 2023Ini Sanksi bagi Pemilik Kendaraan yang Tidak Bayar Tilang Elektronik

“Sekarang mulai banyak petani yang beralih bertanam semanggen. Terutama yang lahan sawahnya kurang produktif,” kata tokoh petani Indramayu Barat (Inbar), Sugianto, kemarin.

Semula, lanjutnya, tren pertanian semanggen hanya diminati para petani di wilayah Kecamatan Anjatan.

Kini mulai meluas di beberapa desa lainnya. Seperti di Desa Kertamulya, Kecamatan Bongas.

Petani disana ramai-ramai bercocok tanam semanggen untuk bahan baku pembuatan rumbah semanggen itu. Yang dulu biasanya tumbuh liar di areal persawahan.

Tapi kini mulai jarang. Sementara peminatnya banyak. Sampai dari luar kabupaten. Semisal Subang dan Pamanukan.

Di Desa Kertamulaya sendiri, tepatnya di tepi jalan raya Lempuyang-Bongas terdapat belasan petak lahan semanggen. Sekaligus dijadikan tempat jualan.

Menurut Sugianto, ketertarikan petani lantaran budi daya semanggen sangat menguntungkan.

Dengan harga Rp8000/kg, setiap hektare lahan semenggan, petani bisa memperoleh pendapatan sampai Rp3,5 sampai Rp5 juta sebulan. Untuk dua sampai tiga kali panen.

Baca Juga:Jangan Panik, Berikut Cara Bayar Tilang Elektronik, Mudah Bisa Sambil RebahanJadwal Sholat untuk Wilayah Kota Cirebon Hari Ini, Kamis 12 Januari 2023

“Kalau padi kan panennya nunggu seratus hari. Kalau harga gabahnya lagi anjlok, petani malah buntung. Beda dengan semanggen. Untung terus,” katanya.

Apalagi biaya operasionalnya pun relatif murah. Sebab, menanam semanggen tidak terlalu susah. Cukup ditraktor, pemupukan serta perawatan berkala.

Sawi (56) adalah salah satu petani yang memanfaatkan lahan sawahnya untuk ditanami daun semanggen. Sebelumnya, dia bertanam padi.

Namun, semenjak tiga tahun terakhir, dia beralih membudidaya semanggen. Dan ternyata hasilnya lebih menguntungkan.

Iapun berinisiatif menanam semanggen dengan cara lebih modern. Semanggen yang sebelumnya tumbuh liar, dirawat serta dipupuk agar tumbuh lebih cepat.

0 Komentar