RADAR CIREBON.ID- Saat ini kondisi perekonomi secara umum sedang mengalami kesulitan. Maka kita harus pandai-pandai mengatur uang dan mencari penghasilan tambahan.
Kalau hanya mengharapkan, uang gaji bulanan dirasa belum mencukupi kebutuhan. Maka dari itu, bisa di coba dengan usaha sampingan ini.
Ya, ternak ayam petelur skala kecil atau rumahan. Ini juga sedang digalakan pemerintah, karena termasuk Usaka Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Usaha ini mulai digiatkan di saat musim pandemi tahun lalu.
Baca Juga:Follower Minim, Ini Cara Daftar Di Tik Tok AfilliateSebelum Lato Lato, 3 Mainan ini Sempat Viral
Sebagaimana kita ketahui bersama, telur merupakan kebutuhan pokok sehari-hari. Bagaimana pun mahalnya, telur akan tetap di cari para ibu-ibu rumah tangga. Jadi, secara bisnis usaha ini akan terus bertahan sampai kapan juga.
Soal harga telur memang tidak pernah stabil, hal ini berlaku hukum pasar. Begitu juga dengan harga pakan, kalau mengandalkan dari pabrikan mungkin akan mengalami kendala pasokan dan harga tidak bisa terkontrol.
Tetapi, kalau bisa membuat pakan sendiri dengan kualitas yang sama, semua bisa diatasi dengan mudah. Dan, tentunya keuntungan jauh lebih besar. Soalnya, kita tidak bergantung dengan pabrik dan biaya produksi bisa ditekan. Lantas bagaimana caranya memulai usaha ternak ayam rumahan ini?
Di sini akan membagi pengalaman pribadi, seorang peternak ayam petelur yang bernama Giyo Sastra (21). Apa yang selama ini dilakukan Giyo Sastra, bisa dijadikan acuan dan diterapkan kepada orang lain yang berminat untuk membuka usaha peternakan ayam petelur dengan skala rumahan atau kecil.
Dia, memulai usaha ternak ayam petelur tahun kemarin, tahun 2022 tepatnya di bulan Juni. Awal memulai usaha ternak ayam petelur ini adalah karena dirinya bersama keluarga di rumah sangat menyukai telur. Apa saja yang berkaitan dengan telur, semua anggota keluarga menyukai.
“Mama, adik, termasuk papa saya juga semua suka yang namanya telor. Baik di goreng ceplok, rebus atau di buat aneka masakan lain. Wis pokoke pada seneng ning endog kebah lah,” kata mahasiswa perguruan tinggi di Bandung ini.