Century Ride Komunitas Sepeda CCC Memburu Kuliner Purwakarta

Century Ride Komunitas Sepeda CCC Memburu Kuliner Purwakarta
JADI KOKI: Kapolsek Bongas AKP H Cartono SH serta Danramil 1616/Kandanghaur Kapten Kav Daniel Ronge terjun langsung menjadi juru masak di dapur umum, kemarin. FOTO: KHOLIL IBRAHIM/RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

Jersey-nya sudah melambangkan semangat. Warna merah, kuning, hijau, pokoknya lengkap. Mereka ini rombongan Komunitas Sepeda CCC. Bersiap menyusur aspal pantura sejauh 162 KM. Kuliner di Kabupaten Purwakarta yang dituju. Ikuti saja; janji mereka akan seru.

ADE GUSTIANA, Cirebon
 SUDAH rutinitas. Jadwal bersepeda dijadwalkan pagi. Ketika matahari masih malu-malu. Panas pun belum terlihat sombong. Hangat-hangat nyaman. Pukul 06.30 pagi, Minggu (19/7). Perjalanan one way ditempuh.
Okelah sesuai kesepakatan di Grup WhatssApp. Pom Bensin Ciremai menjadi titik start. Menuju Sate Maranggi Hj Yetty di Purwakarta itu. Ada 24 orang. Dibagi menjadi 2 kloter. Sebut saja; kloter cepat dan kloter mengalah. Maksudnya mengalah untuk tidak selalu berada pada posisi depan. Mudah-mudahan kalimatnya sudah pas dan tidak menimbulkan protes.
Pukul 7 kurang 30 menit itu disepakati sebagai waktu start. Roda sepeda road bike, menyusuri aspal pantura. Dengan ambisi; challenge 6 jam sampai harus bisa terlaksana. Ramuan challenge itu, ya tambah speed; rata-rata 37 KpJ. Tambah stamina. Tambah niat — yang penting yakin.
50 KM pertama pedal digenjot. Melintas By Pass Palimanan – Arjawinangun – Jatibarang. Sejauh itu juga, sampai di tempat pemberhentian pertama. Yaitu SPBU di Kecamatan Lohbener, Kabupaten Indramayu. Di situ, goweser reload amunisi. Seperti isi ulang air mineral, hingga cek kondisi ban sepeda cungkring milik mereka.
Tidak lama. Cukup 10-15 menit. Sadar jarak masih jauh, Komunitas Cirebon Cycling Club itu melanjutkan perjalanan. Cuaca terik tak dianggap. Meski itu jelas menguras tenaga. Pandangan tetap fokus ke depan. Sambil sesekali menengok kiri kanan untuk memastikan rekan masih bersebelahan.
Selama perjalanan bus serta truk besar terkadang membuat risih. Hempasan badan mereka begitu terasa. Membuat pesepeda sedikit oleng. Untung saja, itu bukan kendala yang terlalu berarti. “Libas abis. Semua lancar,” ujar salah seorang goweser, Sudarso.
https://www.youtube.com/watch?v=unF7TTPRjT0
Menuju Pit Stop kedua, semangat itu masih terasa. Meski beberapa wajah mulai memerah karena terik panas matahari yang sudah tidak lagi tampak malu. Pedal terus digenjot. Jarak telah ditempuh sejauh 100 KM, sampailah mereka di pemberhentian kedua. Mini market di Pamanukan, Kabupaten Subang, menjadi lokasi yang dipilih untuk meluruskan kaki.

0 Komentar