Cita-cita Puncak Corona di Kuningan 14 April

Cita-cita Puncak Corona di Kuningan 14 April
Ilustrasi cuci tangan Foto YouTube
0 Komentar

Kalau pada tahap awal pihaknya khawatir terhadap orang-orang dari luar dapat penyakit, dan ternyata bisa ditangani, kata dr Asep, kekhawatiran selanjutnya yang sebetulnya tidak perlu terjadi jika mereka yang mudik itu diam di rumah atau tidak berkeliaran. Hal inilah menurutnya, membuktikan bahwa mereka tidak disiplin.
“Oleh sebab itulah, mesti ditingkatkan lagi pengawasan berjenjang, hapunten (maaf, red) dari mulai keluarganya ketika ada pemudik, tunjuk siapa penanggung jawab rumahnya supaya dia itu memang dijamin tidak keluar rumah. Kedua, ditunjuk ketua RT atau yang ditugaskan siapa yang bertanggung jawab di RT tersebut untuk tidak boleh keluar rumah. Kemudian juga oleh Kepala Desa dan selanjutnya berjenjang. Jadi, pengawasan berjenjang inilah mungkin yang perlu diperhatikan,” saran dr Asep.
https://www.youtube.com/watch?v=jPm8jybngjw
Ia beralasan, saat ini sudah terjadi penularan antara penduduk kota Kuningan sendiri. Hal ini bahkan menjadi sulit untuk dikendalikan, dan ia khawatir ini terjadi transmisi lokal.
Hapunten (maaf, red) kejadian ini tadi malam memang terjadi di Desa Peusing Kecamatan Jalaksana. Ada 2 kasus seperti ini, bahkan tadi pagi saya dapat lagi kasus ketiga sama di Desa Peusing Jalaksana,” sebut dr Asep.
Namun demikian, lanjut dia, bukan berarti hal tersebut hanya terjadi di Desa Peusing, ia kembali mengkhawatirkan hal serupa juga terjadi di desa-desa lain. Jadi, kata dia, hanya sekedar anjuran saja ternyata tidak cukup, sehingga ia menekankan harus ada penegasan lagi dengan pengawasan, bahkan jika perlu harus ada sanksi.
“Mudah-mudahan ini bisa menggugah kita semua, bisa menyadarkan kita semua bahwa mereka itu berkeliaran,” sebutnya lagi.
Asep menegaskan, pernyataannya tersebut tidak tidak berarti mengatakan mereka sebagai penyebar, tapi bila ternyata buktinya mereka bisa menjadikan orang Kuningan jadi ODP, mau tidak mau mereka itu adalah carrier. Dia tidak mendiskreditkan para pemudik, ia tidak menuduh para pemudik, tetapi kenyataannya data seperti itu.
“Mohon kiranya ini untuk diseriusi, karena kalau sudah menjadi transmisi local, rumit bagi kita untuk menyelesaikan. Kita telah mempunyai cita-cita bahwa tanggal 14 April adalah puncak corona di Kabupaten Kuningan. Tetapi kalau ini terjadi, kita tidak tahu puncaknya kapan. Oleh sebab itulah, satu, pengawasan berjenjang, yang kedua mungkin pemberian sanksi bagi mereka yang berkeliaran. Untuk Bapak Bapak Camat, Bapak Kepala Desa dan pihak-pihak lain, mohon untuk segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. (muh)

0 Komentar