Bisnis Thrifting adalah Usaha Baru Cara Menghasilkan Uang, Berikut Caranya

MAKIN DICARI: Mahasiswa FE UGJ Cirebon foto bersama bersama Owner Classyid, Falah Safara. --FOTO: MAHASISWA FE UGJ FOR RADAR CIREBON
MAKIN DICARI: Mahasiswa FE UGJ Cirebon foto bersama bersama Owner Classyid, Falah Safara. --FOTO: MAHASISWA FE UGJ FOR RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON, RadarCirebon.id – Bisnis thrifting mulai masuk ke Indonesia sejak tahun 2013. Bisnis ini mulai berkembang dan dikenal luas pada tahun 2020, pasca pandemi Covid-19. Classyid menjadi salah satu yang mengembangkan bisnis thrifting ini di Cirebon.

Owner Classyid, Falah Safara menuturkan, bisnis thrifting adalah aktivitas membeli barang bekas yang masih layak dipakai guna menghemat pengeluaran dan mengurangi limbah tekstil. Ia memulai usaha thrift ini pada Januari 2020.

Classyid memiliki makna berkelas dalam bisnis thrifting , dengan tujuan selalu berusaha menyajikan pakaian yang berkualitas walaupun dalam kondisi bekas. Berawal dari menjual pakaian bekas, Falah Safara berhasil mengembangkan bisnisnya dimulai dengan merintis seorang diri.

Baca Juga:52 Mahasiswa dan Mahasiswi FEB UGJ Cirebon Sudah Bergelar Profesi IniPrediksi Madura United vs  Persib Bandung 20 Januari 2023, Perkiraan Pemain dan Link Live Streaming

Awal bisnis thrifting itu, dari sendiri dulu. Tapi kini sudah mampu menarik minat para reseller dan mempekerjakan pemuda di sekitar rumahnya yang berada di perumahan Griya Mukti, Kedawung, Cirebon.

Bisnis thrifting bermodalkan 20 pcs jaket dari saudaranya yang telah lebih dahulu bergelut di dunia thrift, Falah mengawali usahanya dengan mempromosikan barangnya pada teman-teman dekat.

“Di bulan keenam, untuk pertama kalinya saya bisa membeli baju 1 bal dan membuka lapak bisnis thrifting di acara CFD (car free day) setiap hari Minggu,” jelasnya.

Semakin ramainya bisnis thrifting di Indonesia, menjadikan usaha ini semakin banyak pesaing baru dalam usaha tersebut. Tidak menyerah begitu saja, Classyid terus berinovasi.

Mencoba promosi lewat berbagai platform media sosial seperti Facebook, Instagram, dan TikTok. Dengan pengembangan promosi melalui media sosial, terbukti bisnis thrifting miliknya semakin berkembang.

Konsumen yang datang pun semakin variatif dari berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Makanya, sekaran bisnis thrifting mulai maju.

Ini membuat Classyid semakin melebarkan sayapnya melengkapi berbagai keinginan konsumen. Yang pada awalnya hanya menyediakan crewneck dan jaket saja, kini Classyid menyediakan seluruh kebutuhan outfit.

Baca Juga:Cristiano Ronaldo vs Lionel Messi Duel Beberapa Jam Lagi, Berikut Kabar TerbarunyaPresiden Melalui Menpora Panggil PSSI Secara Mendadak, Ada Apa?

“Harganya dibanderol mulai dari  Rp10 ribu-an hingga Rp 5juta-an, tergantung pada kondisi dan brand-nya,” ungkapnya usahawan bisnis thrifting ini.

0 Komentar