RADARCIREBON.ID – Pemain Timnas Indonesia U-17 asal Cirebon Rizdjar Nurviat Subagja, atau biasa disapa Ijar akhirnya diturunkan pelatih Bima Sakti saat kontra Panama tadi malam (13/11).
Pertandingan laga kedua bagi Timnas Indonesia di Grup A Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo tersebut menjadi awal bagi Ijar menginjakkan kakinya di rumput Piala Dunia.
Ijar masuk menggantikan rekan satu timnya pada menit-menit akhir pertandingan tepatnya 90+3. Meski hanya bermain 5 menit, namun hal tersebut membuat sejarah baru bagi persepakbolaan Cirebon.
Baca Juga:UPDATE! BLT El Nino Cair November dan Desember, Berikut 2 Cara Cek Nama PenerimaLOLOS 16 BESAR? Usai Timnas Indonesia U-17 Tahan Imbang Panama, Wajib Menang Kontra Maroko di Laga Terakhir
Seperti diketahui, Ijal menjadi satu-satunya putra daerah asal Cirebon yang membela Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17.
Ijar, pemain kelahiran 2 Januari 2006 itu bermain sebagai bek kanan. Putra bungsu pasangan Subagja dan Sarini ini lahir dan dibesarkan di Desa Kertawinangun, Blok Cikropak, Kabupaten Cirebon.
Terpilihnya Ijar ini sebagai skuad Timnas U-17 Indonesia di Piala Dunia U-17 berkat kegigihan dan kemauannya yang keras untuk menjadi pesepakbola nasional.
Dalam pertandingan tersebut, skor imbang 1-1 menutup pertandingan Timnas Indonesia U-17 vs Panama dalam lanjutan Grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Tempo permainan Timnas Indonesia U-17 dalam laga ini berbeda dibandingkan ketika saat kontra Ekuador. Indonesia cenderung bertahan sejak peluit kick-off dibunyikan.
Kondisi itu dimanfaatkan oleh Panama untuk memegang penguasaan bola dan mengurung pertahanan Timnas Indonesia U-17.
Selama 15 menit babak pertama, Panama menciptakan dua peluang melalui Moreno dan Krug. Namun, sepakannya masih belum menemui sasaran.
Baca Juga:BPIH 2024 Diusulkan Rp105 Juta per Orang, Kemenag dan DPR Bentuk PanjaUMKM Merapat, BCA Bantu 1.000 Sertifikasi Halal Gratis, Simak Syarat dan Ketentuannya Disini
Pada menit ke-18, Indonesia baru bisa keluar dan melakukan serangan. Arkhan Kaka melakukan tusukan, dan mengirim bola ke Kafiatur. Sayang, tendangan Kafiatur masih melambung di atas mistar.
Peluang kedua dari Indonesia datang melalui sundulan Arkhan Kaka, tetapi bola masih mudah diamankan kiper Panama.
Sepanjang sisa babak pertama, bola lebih banyak berkutat di lapangan tengah. Selain itu, tempo permainan yang sangat lambat membuat laga tak menarik.
Pada masa injury time, Timnas U-17 Indonesia dikejutkan oleh gol Panama. Aksi individual dari Castillo membuat papan skor berubah 1-0.