Daniel Sofjan, Jenderal Tionghoa Asli Cirebon

brigjen-daniel-sofjan
Foto dokumen Brigadir Jenderal TNI (Cam) Daniel Sofjan. Foto: Dokumen/Daniel Sofjan
0 Komentar

Selama masa pemerintahan orde baru, profesi tentara dan pegawai negeri sipil (PNS) kurang populer di kalangan masyarakat Tionghoa. Mereka pada umumnya memilih menjadi pedagang atau dokter sebagai profesi untuk digeluti.

KHOIRUL ANWARUDIN, Cirebon
DANIEL Sofjan adalah satu dari sedikit warga Tionghoa asal Cirebon yang memilih jalan hidup sebagai tentara. Dia mendarma baktikan hidupnya dengan menjadi tentara. Bahkan Daniel Sofjan yang memiliki nama Tiong Hoa, Lie Oen Hian telah mencapai jenjang kepangkatan jenderal. Pangkat terakhirnya adalah Brigadir Jenderal TNI (Cam) Purnawirawan.
Daniel Sofjan lulus dari akademi militer pada tahun 1965. Berdasarkan catatan Aris Santoso(2017),  Akmil Angkatan 1965 memang dikenal sangat khas. Banyak sekali figur yang menonjol. Bahkan pernah menjadi panglima pada tujuh kodam secara bersamaan, yakni pada tahun 1993.
Beberapa figur yang menonjol dari angkatan ini antara lain, Yunus Yosfiah, Syamsir Siregar, Tarub, Soejono, Theo Sjafei, dan seterusnya.
Angkatan ini juga menarik. Sebab jumlah lulusannya yang berasal dari warga Tionghoa lumayan banyak. Setidaknya bila dibandingkan angkatan lainnya. Selain Daniel Sofjan yang berasal dari Corps Angkutan Militer (Cam), adapula beberapa nama itu antara lain, seperti  Djunaedi (Tan), Gunawan (Go), RE Robby Thio, dan Setiadi (Lie Pik Djien).
Keempatnya berasal dari kecabangan infanteri. Adapula nama Kusuma Hidayat (Kwee, armed), dan Agung Sidharta (Yap, intendans).
Pemerhari Budaya Tiong Hoa, Jeremy Huang menuturkan, Brigjen TNI (Cam) Daniel Sofjan merupakan anak dari juragan minyak era 1930-1970-an, Basuki Abdul Kadir atau Lie In Gwan (kisahnya pernah diulas Radar Cirebon Edisi Rabu, 11 November 2020).
Sosok Daniel Sofjan yang hobi bercocok tanam dan memperbaiki mesin juga dikenal low profile dan suka menolong orang lain.
Jeremy sendiri cukup mengenal Daniel Sofyan. Saat ia masih kecil, Daniel Sofjan sering berkunjung ke rumah orang tuanya di Jl Kebon Blimbing. Daniel Sofyan sangat gemar untuk mengumpulkan saudara, kemudian makan bersama.
“Di mata saya, beliau orang yang sangat bersahaja. Orangnya sederhana, low profile dan suka menolong orang miskin. Sifat itulah yang membuat saya suka dengannya. Sosok idola dan panutan saya,” ungkapnya.

0 Komentar