Diampuni Corona, Kambuh Lagi

perampokan-jalan-pembangunan
Rumah di Jl Pembangunan, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon yang menjadi sasaran aksi perampokan. Foto: Cecep Nacepi/Radar Cirebon
0 Komentar

Sayangnya, hingga kemarin pihak kepolisian belum merilis Muhammad Dahlan. Kapolsekta Utbar Kompol Suwitno mengatakan kasus itu ditangani Polres Cirebon Kota. Sementara Kasubag Humas Polres Cirebon Kota Iptu Ngatidja mengaku belum menerima perintah untuk memberikan keterangan pers. “Sampai saat ini belum ada petunjuk dari pimpinan Mas,” kata Ngatidja kepada Radar.
Seperti diketahui, Muhammad Dahlan beraksi siang bolong pada Selasa (7/7) sekitar 12.30 di Gang Teratai Blok Sidamulya, RT 05 RW 05, Kelurahan Pekiringan, Kecamatan Kesambi. Rumah yang disasar itu milik Irvan Susanto, seorang kontraktor.
Perampokan ini bikin geger karena terjadi adu fisik antara pelaku dengan Ketua RW 05, Mundir (56), serta dua warga lainnya. Mundir orang pertama yang terlibat duel fisik dengan pelaku. Mundir sampai mandi darah. Kepalanya bocor dan harus dijahit 12 jahitan setelah dipopor senjata api (senpi) jenis pistol yang dibawa pelaku.
Kepada Radar, ia menceritakan awal mula duel berdarah itu. “Pas selesai Salat Duhur, saya dapat telepon dari Pak RT. Katanya ada perampokan di rumah Pak Irvan. Saya langsung bangunin adik saya (Tatang, red). Saya ajak untuk lihat lokasi perampokan,” ujar Mundir saat ditemui di rumahnya yang berjarak sekitar 150 meter dari tempat kejadian.
Mundir memutuskan naik melalui tempat yang lebih tinggi agar bisa masuk ke rumah Irvan. “Tatang saya suruh untuk meminta bantuan. Sambil Tatang nyari bantuan, saya masuk ke dalam. Saya manjat pagar sampai akhirnya masuk. Di dalam saya lihat pembantu ditodong terus pakai senpi. Dia juga disuruh tidak boleh teriak dan diancam tidak boleh ngomong,” cerita Mundir kepada Radar.
Nah, saat di dalam itulah, rupanya suara langkah kaki Mundir terdengar oleh pelaku. Begitu masuk dalam ruangan tempat pelaku berada, ia justru mendapatkan todongan pistol. Namun, Mundir nekat. Ia langsung merebut senpi itu. Apes, pelaku terlalu tinggi sehingga Mundir mengalami kesulitan ketika mencoba merebut senjata itu.
Akibatnya, malah Mundir yang menjadi sasaran pelaku. “Saya coba rebut senjata pelaku. Malah saya yang kena pukul di bagian kepala dengan gagang senpi berkali-kali. Kalau dihitung ada sampai 5 kali. Sampai saya sendiri sempat pingsan,” ujarnya.

0 Komentar