CIREBON, Radarcirebon.id – Kondisi Makam Nyi Gede Lara Panas kini semakin terbengkalai. Apalagi, makam yang tersisa saat ini hanya 22 makam dari 38 makam. Menanggapi hal tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Cirebon tengah mempersiapkan rencana lebih lanjut untuk menata kawasan tersebut.
Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya SSos dalam keterangannya mengungkapkan, pihaknya sudah membahas hal tersebut dengan sejumlah stakeholder yang ada di Kelurahan Panjunan saat kumpul bersama, beberapa waktu yang lalu.
“Itu sempat di bahas. Tokoh-tokoh dan stakeholder terkait termasuk IAIN Syekh Nurjati pun hadir. Dalam waktu dekat kita akan kami coba konsolidasikan terkait Makam Nyi Gede Lara Panas tersebut,” ujar Agus kepada Radar Cirebon, Minggu (15/1).
Baca Juga:Walikota Cirebon Nashrudin Azis Datang ke DPC PDIP, Diteriaki BeginiFahri Siregar Dapat Sebutan Bapak Pembangunan, Sukses Tuntaskan Tugas di Polres Cirebon Kota
Menurut Agus, nantinya akan dilaksanakan semacam penelitian baik dari Tim Ahli Cagar Budaya (TACB), pegiat budaya, tokoh-tokoh masyarakat, serta dari IAIN Syekh Nurjati. Sehingga, nantinya bisa didapati hasil riwayat hingga silsilah makam tersebut.
“Memang di situ (Makam Nyi Gede Lara Panas, red) banyak versi terkait dengan tokohnya siapa, berasal darimana, dan sebagainya. Jadi dalam waktu dekat kami akan coba rumuskan itu,” jelasnya.
Tak hanya itu, secara kebetulan di IAIN Syekh Nurjati pun terdapat program yang akan dilaksanakan pasca libur atau mulai 20 Februari 2023 mendatang. Program itu diketahui merupakan hasil kerjasama Disbudpar Kota Cirebon terkait penataan wilayah Panjunan.
“Untuk apakah masuk cagar budaya, saya harus lihat dulu terkait dengan SK maupun literasinya. Saya belum bisa menyimpulkan apakah cagar budaya ataukah bukan,” katanya.
“Nanti coba kita lihat. Namun yang pasti, kita siap fokuskan untuk pembenahan dan pembahasan terkait Makam Nyi Gede Lara Panas tersebut. Kita akan coba survey ke lokasi tersebut,” tandasnya.