Dishub Provinsi Buka Opsi Hapus Terminal Losari, Pemdes Tolak Perpanjang Sewa Lahan

Terminal Losari terlihat sepi dan kumuh. foto: deni hamdani/radarcirebon
Terminal Losari terlihat sepi dan kumuh. foto: deni hamdani/radarcirebon
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID- Setelah Pemdes Losari Kidul menolak untuk memperpanjang sewa lahan untuk Terminal Losari, Dishub Provinsi Jawa Barat membuka dua opsi, salah satunya menghapus terminal.

Pengawas Angkutan dan Terminal UPTD PPPLLAJ Wilayah IV Dishub Provinsi Jawa Barat, Hadi Ismanto mengakui, sejak akhir 2019 kontrak sewa lahan Terminal Losari telah selesai. “Kita mencoba untuk perpanjang kontrak, tetapi pihak pemdes enggan melakukan perpanjangan kontrak sewa, dengan alasan akan dipergunakan untuk keperluan yang lain,” ujar Hadi.

Menyikapi penolakan dari pihak pemdes itu, lanjut Hadi, pihaknya tengah melakukan kajian terhadap Terminal Losari kedepannya. “Ada dua opsi, pertama lokasi dipindah atau terminal Losari dihilangkan,” tuturnya.

Baca Juga:Penasaran Naik Becak Jepang, Bisa Datang Vihara Dewi Welas Asih, Sudah Sama Sewa Konstum Tarifnya Segini Dana Hibah Parpol Cair Awal Agustus, Segini Nilainya

Diakui Hadi, menentukan nasib Terminal Losari tidak bisa sembarangan tetapi harus melalui kajian yang matang. 

Pasalnya, kata Hadi, hingga saat ini, masih ada aktifitas di Terminal Losari, seperti penataan kendaraan angkutan. Selain itu, sambungnya, masih ada dua trayek di Terminal Losari yakni elf jurusan Harjamukti-Losari, dan angkutan kota Ciledug-Losari. 

“Misalkan kalau harus pindah ya pindah kemana, karena kita juga harus pertimbangan trayek angkutan yang ada. Begitupun ketika Terminal Losari dihapus, maka trayek yang ada harus diperpanjang, misalkan trayek elf Harjamukti Losari, itu akan diperpanjang trayeknya jadi Harjamukti-Ciledug via Losari,” ujarnya.

Hadi mengaku khawatir jika bekas Terminal Losari menjadi terminal bayangan dan terjadi pungutan liar dengan modus retribusi. “Seluruh terminal yang berada di bawah Provinsi Jawa Barat sudah bebas retribusi semua, yang kita khawatirkan itu terminal bayangan,” tuturnya.

Sementara itu, Kuwu Desa Losari Kidul, Moh Rakhmad mengaku, pihaknya belum ada rencana untuk memperpanjang kontrak sewa tanah untuk Terminal Losari. 

Secara pribadi, kata Rakhmad, dirinya tidak ingin tanah yang ditempati Terminal Losari diperpanjang sewanya. “Saya ingin membangun Alun-alun Losari,” ujar Rakhmad. 

Karena berencana tidak memperpanjang kontrak sewa tanah, pihaknya membekukan Terminal Losari. “Saya bekukan terminal Losari karena memang kontrak sudah habis sejak 2019, dan sekarang sudah enggak ada kegiatan di terminal,” katanya. (den)

0 Komentar