Ditawari Paket PCR ‘Cepat’ Rp6,5 Juta, Akhirnya Pilih yang Rp1,6 Juta

0 Komentar

Saat melakukan swab test mandiri, Anisa cukup kaget karena di klinik tempatnya memeriksakan diri cukup ramai. Sebagian besar adalah pekerja yang akan kembali bekerja namun membutuhkan surat keterangan rapid test. Ada juga yang hendak melakukan swab test untuk ke luar negeri.
Ketika datang, Anisa diharuskan mengisi formulir yang berisi identitas, riwayat perjalanan, dan kesehatan terakhir, serta orang terdekat yang sering melakukan kontak. Langkah tersebut harus dilakukan untuk memudahkan pelacakan jika hasil swab test menyatakan positif corona.
Setelah mengisi formulir, dia kemudian diwawancara oleh dokter, dilakukan pengecekan suhu dan pengecekan kesehatan singkat. Setelah semua proses selesai, Anisa mengikuti swab test. Pengambilan sampel dahak dari hidung dan mulut pun berlangsung cepat. Kurang dari satu menit. “Yang lama itu nunggunya. Saya datang jam 09.00 pagi, tapi baru selesai sekitar jam 11.30-an,” jelasnya.
Mengapa Anisa tak ikut swab test yang dilakukan oleh pemerintah? Ternyata, dia khawatir tak ada kepastian waktu pelaksanaannya. Kedua, Anisa tak termasuk kategori ODP atau pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 yang mengharuskannya mengikuti swab test pemerintah yang biasanya dilakukan berdasarkan hasil tracing atau penelusuran.
Nah, sebagai gambaran umum terkait pelaksanaan swab test, Radar Cirebon pun melakukan wawancara dengan para pihak yang berkompeten. Misalnya Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Cirebon Tri Mulyaningsih MKM. Dia menjelaskan, swab test masal yang digelar Pemkot Cirebon sebetulnya bisa melayani peserta yang berasal dari masyarakat umum, non kalangan prioritas yang sasarannya sudah ditetapkan.
Kalangan ini, kata dia, bisa mendaftar melalui aplikasi Pikobar dan mendapatkan fasilitas swab test yang berasal dari bantuan provinsi. Namun, sepertinya saat ini sudah tidak bisa mendaftar lagi. Karena pihaknya sudah menerima alokasi kuota peserta swab test masal dari kalangan pendaftar Pikobar. “Peserta swab test masal dari kalangan umum mendaftarnya di aplikasi Pikobar. Tapi kalau saat ini sudah ditentukan kuotanya, dari pendaftar yang sudah melakukan pendaftaran sejak bulan Maret,” ujarnya.
Bahkan, kata dia, alokasi kuota peserta swab test masal dari kalangan pendaftar aplikasi Pikobar di Kota Cirebon berjumlah 135 orang, dan pesertanya sudah terdata by name by adress dari provinsi.

0 Komentar