E-SPORTS OLAHRAGA PRESTASI

E-SPORTS OLAHRAGA PRESTASI
KOMUNITAS: Kecintaan sebagian masyarakat Cirebon akan berbagai E-Sports itu pun sudah diwadahi Cirebon Gaming E-Sports sejak 2009. OKRI RIYANA/RADAR CIREBON
0 Komentar

Di tingkat Provinsi Jawa Barat, PBESI tengah membentuk pengurus cabang (Pengcab) pada struktur tingkat Kabupaten/Kota. Minimal mesti ada pengcab sejumlah 50 persen lebih dari total 27 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, agar roda organisasi PBESI di tingkat provinsi dapat berjalan.
Salah satu yang telah dipersiapkan untuk dikukuhkan adalah Pengcab PBESI Kota Cirebon dan Pengcab PBESI Kabupaten Cirebon. Sedianya, pengcab-pengcab ini akan dilantik pada beberapa bulan lalu, namun keburu terjadi wabah Covid-19. Sehingga, direncanakan pelantikan pengcab bakal digelar secara virtual.
Ketua Umum Pengcab PBESI Kota Cirebon Angga Fran Amigo Nugraha menuturkan, direkomendasikanya PBESI menjadi anggota KONI di tingkat pusat membawa angin segar tersendiri bagi para pehobi olahraga E-Sports ini. Pasalnya, pengaturan kompetisi dan pembinana atlet ke depanya dapat lebih terarah.
Pria yang akrab disapa Igo ini menceritakan, sebetulnya kemunculan E-Sports ini sudah ada sejak sebelum tahun 2010. Berawal dari hobi game online yang kala itu belum banyak perangkat gawai yang spesifikasinya bisa support. Banyak pehobi E-sports menghabiskan waktunya di warnet-warnet game online.
“Sebetulnya dari tahun 2006-2007 juga sudah ada benih-benih kemunculan E-sportS. Waktu zaman game-nya belum banyak. Kayak Dota, Counter Strike, dan lain sebagainya. Kita biasa main di warnet. Awalnya belum terkoordinir seperti sekarang,” ujar Igo, kemarin (29/8).
Menurutnya, E-Sports mulai booming di kalangan masyarakat sepuluh tahun kemudian. Sebab, saat itu sudah banyak perangkat gawai yang support untuk memainkannya. Tidak hanya kalangan remaja, bahkan, kini anak-anak, hingga usia kerja 20-30 tahunan banyak yang menggandrunginya.
Tiga hingga empat tahun kebelakang, mulai ramai digelarnya turnamen-turnamen E-Sports yang memainkan berbagai konsol game. Selama itu pula, banyak penyelenggara di tingkat lokal, regional, maupun nasional yang menggelar turnamen.
“Berhubung selama ini belum ada pakem regulasi yang terstandardisasi oleh federasi E-Sports di Indonesia. Makanya rule-rule yang dibuat pada setiap turnamen kadangkala berbeda-beda, tergantung keinginan penyelenggaranya saja,” ujarnya.
Jadi menurutnya, dengan adanya PBESI ini, pengurus di tingkat pusat tengah merumuskan standardisasi regulasi dan pengaturan kompeteisi, yang disesuaikan dengan standardisasi E-Sport di tingkat global. Sehingga, para atlet dapat untuk fokus pada pembinaan yang terarah.

0 Komentar