FAKTA DARI SIDANG SUNJAYA: Pagi Setor, Malamnya Kaget Berita OTT KPK

sidang sunjaya purwadisastra
Sunjaya Purwadisastra saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Bandung. Foto: Andri Wiguna/Radar Cirebon.
0 Komentar

Dari Sidang Sunjaya, Terkuak Koordinator Rekrut Honorer

Ada nama lain yang disebut-sebut oleh para tenaga honorer yang jadi saksi kemarin. Nama itu adalah Siti Runengsih atau Nining.

Dalam siding Sunjaya tersebut, ada 7 tenaga honorer yang kompak menyebut nama Nining yang menjadi penghubung dengan Sunjaya Purwadisastra.

Komunikasi antara keluarga honorer dengan Nining inilah kemudian keluar nominal untuk bisa menjadi tenaga honorer. Pertemuan sendiri dilakukan di rumah Nining yang menurut beberapa saksi beralamat di Kecamatan Depok.

Baca Juga:ISTIMEWA! Ridwan Kamil Bangun Gedung Pencak Silat Kelas DuniaYUK CEK KOINMU, Ini 4 Koin Kuno Mengandung Emas Diburu Kolektor, Resmi Keluaran BI

Menariknya, peran Siti Runengsih atau Nining ini begitu vital dalam rekrutmen, terutama di Satpol PP. Bahkan berkas lamaran, pengecekan postur dan tinggi badan sampai penyerahan uang, semua  ditransaksikan antara para keluarga tenaga honorer dengan Siti Runingsih atau Nining itu.

Jaksa KPK pun sampai heran, kenapa para tenaga honorer menyerahkan uang kepada Nining padahal saat awal meminta pekerjaan datang ke Sunjaya.

Kekesalan Jaksa KPK setelah para saksi dari tenaga honorer tersebut sebagian besar menyebut pemberian dengan alsaan bentuk rasa syukur.

“Kan minta kerjanya ke bupati, lalu dapat,  kenapa ngasih rasa syukurnya ke Bu Nining? Bu Niningnya siapa, sebagai apa? Ingat saksi sudah di-BAP dan keterangannya di bawah sumpah ya,” ujar salah satu Jaksa KPK.

Sebagian besar tenaga honorer sendiri dari keterangan mereka di pengadilan mengaku menyerahkan uang beragam. Yakni mulai Rp20 juta sampai Rp45 juta per orang. Dalam sidang kali ini, baru 7 orang saksi tenaga honorer yang didengarkan kesaksiannya di hadapan majelis hakim.

Salah satu tenaga honorer di lingkup Pemkab Cirebon, Asep, mengatakan awal ia ikut melamar sebagai tenaga honorer setelah ditawari orang tuanya untuk bekerja sebagai tenaga honorer.

“Orang tua lihat saya kerja serabutan lalu menawari saya untuk bekerja sebagai honorer. Orang tua saya timses bupati, lalu setelah ada komunikasi dengan bupati, akhirnya diarahkan untuk bertemu dengan Bu Nining,” ujarnya.

0 Komentar