Fenomena Doom Spending: Belanja Tak Terkendali di Tengah Kecemasan

Fenomena Doom Spending: Belanja Tak Terkendali di Tengah Kecemasan
Ilustrasi tren Doom Spending, di mana perilaku belanja impulsif digunakan sebagai pelarian dari stres dan kecemasan, sering kali berdampak negatif pada kondisi finansial. Foto: allianceam.com -radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID- Belakangan ini, tren “Doom Spending” semakin sering terdengar di kalangan masyarakat, terutama di era digital saat ini.

Istilah ini mengacu pada perilaku belanja yang tak terkendali sebagai respons terhadap perasaan cemas, stres, atau ketidakpastian.

Fenomena ini mencerminkan cara sebagian orang melarikan diri dari tekanan hidup dengan melakukan aktivitas belanja secara impulsif, sering kali tanpa memikirkan dampak jangka panjang.

Apa Itu Doom Spending?

Baca Juga:Panduan Praktis Membuka Rekening BCA Digital: Mudah dan Cepat Tanpa Keluar Rumah!IShowSpeed: Fenomena YouTube yang Menggebrak Dunia Streaming

Doom Spending adalah pola belanja yang dilakukan secara berlebihan dan tanpa perencanaan saat seseorang merasa tertekan, khawatir, atau bahkan merasa dunia sedang berada di ambang krisis. Biasanya, hal ini terjadi ketika ada berita buruk, kondisi ekonomi yang tidak menentu, atau masalah pribadi yang membuat seseorang merasa terjebak dalam situasi sulit. Belanja menjadi pelarian sementara dari realitas, memberikan perasaan puas dan senang meskipun hanya sesaat.

Faktor Penyebab Doom Spending

  1. Kecemasan dan Stres: Salah satu penyebab utama Doom Spending adalah perasaan cemas dan stres yang dirasakan oleh individu. Ketika tekanan hidup meningkat, belanja sering kali dianggap sebagai cara untuk meredakan ketegangan tersebut.
  2. Pengaruh Media Sosial: Media sosial seringkali menjadi pemicu utama Doom Spending. Iklan yang menarik, tren terbaru, serta gaya hidup influencer membuat banyak orang merasa terdorong untuk membeli barang yang sebenarnya tidak mereka butuhkan.
  3. Kemudahan Akses Belanja Online: Di era digital, belanja online semakin mudah dilakukan hanya dengan beberapa klik. Tanpa perlu keluar rumah, seseorang bisa langsung berbelanja, bahkan ketika mereka sedang merasa cemas atau bosan.
  4. FOMO (Fear of Missing Out): Perasaan takut ketinggalan tren atau barang-barang terbaru membuat seseorang merasa harus segera membeli, meski barang tersebut mungkin tidak begitu penting.

Dampak Doom Spending

  • Masalah Keuangan: Dampak paling jelas dari Doom Spending adalah masalah keuangan. Belanja yang tidak terkendali dapat menyebabkan utang yang menumpuk, terutama jika dilakukan dengan menggunakan kartu kredit.
  • Penyesalan: Meskipun awalnya belanja dapat memberikan rasa senang, banyak orang akhirnya merasa menyesal setelah menyadari bahwa mereka telah membeli barang yang tidak diperlukan.
  • Kesehatan Mental: Ironisnya, Doom Spending yang dilakukan sebagai pelarian dari stres justru dapat memperburuk kesehatan mental seseorang, terutama ketika masalah keuangan mulai muncul akibat perilaku belanja yang tidak terkendali.
0 Komentar