Fenomena Ledakan T Coronae Borealis, Bintang Nova Mistetius dari Mahkota Utara

Fenomena Ledakan T Coronae Borealis, Bintang Nova Mistetius dari Mahkota Utara
T Coronae Borealis. Foto: mediarelation.gwu.edu - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.COM – T Coronae Borealis, sebuah bintang ganda di konstelasi Corona Borealis, telah lama menjadi pusat perhatian para astronom.

Bintang ini dikenal sebagai bintang nova, yang memiliki perilaku unik meledak secara tiba-tiba setelah periode tenang yang panjang.

Keanehannya terletak pada kemampuannya untuk “hidup kembali” setelah ledakan dahsyat, hanya untuk kembali ke keadaan tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa.

Baca Juga:Waspada, Susu dan Makanan Ini Tidak Boleh Bersamaan, Ketahui Efeknya pada Tubuh!Prabowo Ganti Susu Sapi dengan Susu Ikan untuk Program Makan Gratis, Apa Kata Ahli?

Fenomena ini terjadi berulang kali, dengan ledakan besar terakhir terjadi pada tahun 1946.

T Coronae Borealis dijuluki “Bintang Api dari Mahkota Utara” karena letaknya yang mencolok di bagian langit utara dan kemampuannya untuk meledak dengan cahaya terang yang mempesona.

T Coronae Borealis: Bintang Nova dengan Ledakan Berulang

T Coronae Borealis adalah salah satu bintang ganda, terdiri dari bintang merah raksasa dan bintang katai putih yang sangat padat.

Bintang raksasa merah ini terus menerus kehilangan materi, yang kemudian ditarik oleh gravitasi kuat dari katai putih.

Saat materi tersebut jatuh ke permukaan katai putih, ia terkumpul di sana hingga mencapai titik kritis.

Begitu jumlah materi yang terkumpul cukup besar, terjadilah ledakan fusi nuklir di permukaan katai putih, yang melepaskan energi dalam jumlah besar dan membuat bintang ini tampak bersinar sangat terang di langit malam.

Bagaimana Ledakan Terjadi pada T Coronae Borealis?

Yang membuat T Coronae Borealis begitu menarik bagi para ilmuwan adalah ledakan ini bukanlah peristiwa yang terjadi sekali.

Baca Juga:Bertahun-tahun Ketombe Tak Kunjung Hilang? Ternyata Inilah Rahasia Para Dokter Untuk Mengatasinya!Ketombe atau Dermatitis Seboroik? Ini Cara Membedakannya!

Setelah ledakan, bintang ini akan kembali ke keadaan tenangnya dan bisa tetap seperti itu selama beberapa dekade, bahkan abad.

Namun, pada saat yang tak terduga, ledakan lain dapat terjadi, memberikan kejutan bagi para astronom yang mengamati bintang ini.

Ledakan terakhir yang tercatat terjadi pada tahun 1946, dan para ilmuwan terus mengamati untuk melihat kapan ledakan berikutnya akan terjadi.

Berdasarkan siklus masa lalunya, T Coronae Borealis bisa meledak kapan saja.

Dampak dan Wawasan Fenomena T Coronae Borealis untuk Astronomi

Fenomena ledakan pada T Coronae Borealis memberikan wawasan penting tentang interaksi antara bintang-bintang ganda, terutama yang melibatkan bintang katai putih dan raksasa merah.

0 Komentar