GAS Kampanyekan Gerakan Bersepeda

GAS
SAMBIL WISATA: Komunitas Goweser Anjal Sindangwasa (GAS) merayakan satu tahun hari jadi di situs sejarah yang bisa dikembangkan menjadi objek wisata religi, Minggu (8/3). FOTO: ONO CAHYONO/RADAR MAJALENGKA
0 Komentar

MAJALENGKA
– Komunitas Goweser Anjal Sindangwasa (GAS) merayakan satu tahun
berdirinya komunitas tersebut,
Minggu (8/3). Kegiatan dipusatkan di Situs Makam Syekh Syarif Arifin Desa
Sindangwasa Kecamatan Palasah.

Ketua GAS, Arif Kurnia menjelaskan pihaknya berupaya menumbuhkan
kembali minat bersepeda. Karena sepeda itu
bukan barang mewah. Satu tahun komunitasnya berdiri tampaknya sudah mampu
menumbuhkan semangat generasi muda dan masyarakat hingga anak-anak di
lingkungannya untuk bersepeda.

“Tidak terasa (Komunitas) kami ini sudah menginjak usia
setahun. Ibarat manusia, usia ini adalah usia balita yang baru belajar berjalan
atau berdiri,” ujarnya.

Baca Juga:Pedestrian Ditata tapi Lapangan GGM BecekDinas Keternagakerjaan, Imbau Pekerja Tunda Perjalanan LN

Pihaknya mengaku masih terus belajar menyosialisasikan kepada
masyarakat bahwa sepeda adalah salah
satu moda transportasi yang ramah lingkungan, murah dan sehat. Sepeda
tidak harus sepeda gunung.

“Sepeda itu ya sepeda semua jenis. Kebanyakan kegiatan
sekarang itu bersifat modern. Generasi penerus itu harus bisa merasakan dan
bahkan mempertahankan bahwa kebutuhan sepeda jauh lebih sehat dari moda
transportasi lainnya,” pesannya.

Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Desa Sindangwasa, dan lembaga desa, karang taruna, dan pemeritah
desa yang mendukung dan membantu
mengkampanyekan gerakan bersepeda.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Hendi Suprapmanto menambahkan
tanpa disadari bahwa kesadaran masyarakat
bersepeda terus meningkat.
“Pemda Majalengka bersama SKPD lainnya setiap sepekan sekali juga sering
mengadakan kegiatan gowes. Artinya pemeritah juga sangat peduli agar bersepeda
ini menjadi kegiatan populer atau sebuah keharusan,” tambahnya.

Kegiatan Harjad GAS juga dihadiri oleh komunitas sepeda lain di
Majalengka diantaranya Matador (Desa Beusi),
Cijanggot (Gandawesi), KGC Cisambeng, WRC desa Waringin, dan perwakilan dari GM
Majalengka. 

“Kami juga berusaha mengenalkan cagar budaya yang ada di
Sindangwasa ini secara luas. Tidak banyak setiap desa memiliki sebuah tempat
peninggalan bersejarah atau sebuah situs. Ini juga bisa dijadikan
sebagai wisata religi di Majalengka,” tandasnya. (ono)

0 Komentar