Gelombang Warga Miskin Baru

Gelombang Warga Miskin Baru
0 Komentar

Sementara di Majalengka, ada ribuan karyawan yang dirumahkan akibat pandemi corona dan ratusan pekerja lainnya di-PHK. Kepala Dinas Ketenagakerjaan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (K2UKM) Dr Ir H Sadili MSi mengatakan tercacat 6.350 karyawan dirumahkan dan 484 karyawan di-PHK.
Ribuan karyawan yang dirumahkan tersebut tercatat bekerja di delapan perusahaan yang ada di Kabupaten Majalengka. “Hal tersebut (dirumahkan, red) dampak dari pandemi virus corona. Jadi, angka pengangguran meningkat drastis karena banyak yang kehilangan mata pencaharian,” ujarnya.
Menurut Sadili, perusahaan yang paling banyak melakukan PHK adalah salah satu perusahaan yang ada di Kecamatan Sumberjaya yang bergerak di sektor industri tekstil. Sementara karyawan yang dirumahkan berasal dari perusahaan yang bergerak di tekstil sektor pariwisata.
Pihaknya berharap virus corona bisa segera berlalu agar PHK tidak semakin besar atau pekerja yang dirumahkan bisa kembali bekerja. Menurut dia, meski dalam keadaan sulit, ada juga pengusaha yang masih memberikan THR pada karyawannya.
Ia menambahkan masih ada perusahaan yang eksis atau beroperasi di tengah pandemi Covid-19. Pihaknya juga mengimbau kepada pekerja yang mengalami PHK untuk mendaftar Kartu Pra Kerja yang digulirkan pemerintah pusat.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan dampak pandemi Covid-19 di Jawa Barat sedikitnya menambah jumlah warga miskin baru sebesar 1,7 juta. Angka tersebut jika digabung dengan jumlah warga miskin yang sudah ada menjadi sekitar 8 juta. Data itu disampaikan Uu saat pendistribusian bansos Pemprov Jawa Barat bagi warga miskin terdampak corona yang dipusatkan di Kabupaten Cirebon pada Sabtu 9 Mei lalu.
Pria yang akrab disapa Kang Uu itu mengatakan dari sekitar 50 juta penduduk di Provinsi Jawa Barat, tercatat sebanyak 8 juta warga miskin. Di mana 1,7 juta di antaranya merupakan warga miskin baru. “Saat ini ada 9 pintu bantuan yang bisa kita gunakan. Tentunya targetnya semuanya bisa tercover dari sejumlah bantuan yang digelontorkan oleh pusat, provinsi maupun daerah,” katanya. (sam/azs/ono/dri)

0 Komentar