Guru Honorer Sujud Syukur di Depan Bupati Imron

Guru Honorer Sujud Syukur di Depan Bupati Imron
SUJUD SYUKUR: Perwakilan guru honorer yang mendapatkan tunjangan profesi guru bukan PNS mengungkapkan rasa syukur di depan Bupati Cirebon, Drs Imron MAg. FOTO: FHPTK FOR RADAR CIREBON
0 Komentar

  
Kesejahteraan guru honorer di Kabupaten Cirebon perlahan mulai terangkat. Sedikitnya, 125 guru honorer mendapat tunjangan profesi guru bukan PNS. Penantian panjang itu, rupanya butuh perjuangan.SAMSUL HUDA, CirebonLEGALITAS yang mereka harapkan selama bertahun-tahun akhirnya menjadi kenyataan. Terlebih, tunjangan sebesar Rp1,5 juta per honorer itu melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI. Sebagai bentuk syukur, perwakilan guru honorer itu pun sujud syukur di depan Bupati Cirebon, Drs Imron MAg.
Herry Arifianto Guru Honorer SMPN 3 Palimanan mengaku, sudah tujuh tahun menjadi guru honorer. Namun, berkat perjuangan semua pihak akhirnya ada 125 guru menerima tunjangan secara resmi dari Kemendikbud.
“Kami ucapkan terima kasih kepada mereka yang telah memperjuangkan pengajuan pencairan tunjangan profesi guru non PNS. Seperti Kemendikbud, Bupati Cirebon, Dinas Pendidikan, Pembina dan Ketua FHPTK Kabupaten Cirebon,” ujar Herry, Senin (17/8).
Herry yang juga Koordinator SMP Forum Honorer Pendidik dan Tenaga Kependidikan (FHPTK) berharap, semoga dengan tunjangan yang diberikan oleh pemerintah dapat meningkat kualitas honorer dan tetap semangat.
“Semoga pemerintah daerah ke depannya bisa memfasilitasi guru honorer lainnya untuk bisa mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). Karena salah satu persyaratan mendapat tunjangan itu harus punya SK Gubernur/Bupati/Walikota/SK Dinas Pendidikan atas nama kepala daerah, kemudian diusulkan ke pusat,” terangnya.
Senada disampaikan, Honorer SDN2 Setu Wetan Bank Jabar, Kecamatan Weru, Badri. Ia mengaku, lulus mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) tahun 2019 dari LPTK Universitas Sarjana Wiyata Taman Siswa Yogjakarta.
Setelah lulus, melalui dukungan berbagai pihak baik pemerintah daerah maupun FHPTK yang telah meluangkan waktunya memperjuangkan nasib guru honorer sampai ke Kemendikbud.
“Alhamdulillah, kami mendapatkan penghasilan yang barokah dari tunjangan profesi guru bukan PNS dari Kemendikbud,” kata Badri yang sudah mengabdi menjadi guru honorer selama 14 tahun lebih itu.
Sementara itu, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengaku bangga dan bahagia serta memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada para guru honorer yang telah  menyandang penghargaan sebagai guru profesional. Di mana dalam mendapatkan penghargaan sebagai guru professional tidaklah mudah.

0 Komentar