H-5 Lebaran, Harga-harga Mulai Naik

harga-harga-mulai-naik
LAYANI PEMBELI: Pedagang ayam potong di Pasar Jatibarang, kemarin. H-5 Lebaran, sejumlah harga mengalami kenaikan. ANANG SYAHRONI/ RADAR INDRAMAYU
0 Komentar

 
JATIBARANG-Memasuki H-5 Lebaran Idul Fitri, harga sejumlah kebutuhan bakan pokok di sejumlah pasar tradisional mulai merangkak naik, kemarin. Pantauan wartawan koran ini di lapangan, harga beras medium dari Rp9500/kg menjadi Rp10.500/kg, sedangkan beras kualitas super Rp13 ribu/kg dari sebelumnya Rp12 ribu/kg. Sedangkan harga daging ayam dari Rp36 ribu saat puasa menjadi Rp38 ribu/kg sampai Rp40 ribu/kg. Kenaikan daging ayam disusul dengan kenaikan harga telur ayam dari Rp22 ribu/kg menjadi Rp23 ribu/kg.
Sementara itu, harga komoditi cabai masih tinggi. Cabai merah Rp28 ribu sampai 32 ribu /kg, cabai merah keriting Rp27 ribu/kg, dan  cabai rawit di kisaran Rp29 ribu/kg sampai 32 ribu/kg. Untuk bawang merah Rp44 ribu/kg,  dan bawang putih Rp35 ribu/kg.
Sedangkan komoditi yang belum mengalami penurunan adalah gula pasir yang masih menyentuh harga Rp18 ribu/kg, minyak goreng curah di kisaranRp13 ribu/kg.
Pedagang daging ayam di Pasar Jatibarang, Jujum mengatakan, harga daging ayam sebelum memasuki bulan puasa di kisaran harga Rp34-36 ribu/kg. Dan saat memasuki bulan puasa mengalami penurunan berada pada kisaran harga Rp30 ribu/kg. Jelang labaran ini, lanjut Jujum, harga daging ayam kembali mengalami kenaikan. “Sejak dua hari yang lalu sudah naik. Sampai sekarang naiknya di kisaran Rp36 ribu sampai Rp40 ribu/kg. Harga biasanya akan terus naik sampai selepas Lebaran,” kata Jujum.
Sementara itu, salah seorang bandar beras asal Kecamatan Anjatan, Uton menilai, kenaikan harga beras tidak terlepas dari kebutuhan konsumsi di hari Lebaran dan banyaknya permintaan masyarakat untuk menunaikan zakat fitrah.  “Lagi naik permintaannya. Karena memang beras untuk zakat fitrah dipilih yang berkualitas super, syaratnya harus beras yang bagus,” ucap Uton.
Selain terkerek zakat fitrah, lonjakan permintaan beras juga terdampak pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang membikin arus pengiriman beras ke beberapa kota besar meningkat signifikan.
Sampai-sampai sejumlah pabrik penggilingan padi di wilayah pantura Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar) kerepotan memenuhi permintaan lantaran terbatasnya tenaga.

0 Komentar