Harga Gabah Kering Naik Drastis, Distan Kabupaten Cirebon Pastikan Stok Beras Surplus Meski Terjadi El Nino

harga-gabah
Bupati Cirebon Drs H Imron MAg (tengah) saat panen raya musim kedua di Desa Bojong Lor. Harga gabah masih tinggi saat terjadi panen raya. Foto: IST/Radarcirebon.id
0 Komentar

Alex menambahkan, kondisi itu membuat pihaknya terus mencarikan solusi berdasarkan analisis permasalahan sehingga perlu adanya sejumlah langkah strategis yang harus segera disepakati bersama antar pemangku kepentingan.

“Secara teknis kami akan segera melakukan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan diantaranya tata kelola air, alat-alat penunjang pengairan, sumber air dan kapasitasnya. Kemudian langkah selanjutnya untuk membuat surat kepada BRIN untuk pengusulan pengadaan hujan buatan,” bebernya.

Sementara, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg berpesan, kepada para petani untuk tidak terlalu paranoid atas gejala alam yang dialami para petani salah satunya El Nino. Pemerintah, kata Imron, tidak akan tinggal diam dalam mencari solusi agar produksi padi tetap berjalan.

Baca Juga:Terdampak Kekeringan, Satlantas Polresta Cirebon Salurkan 10 Ribu Liter Air Bersih ke Desa SampiranSudah Direncanakan sejak 2019, Relokasi RPH Batembat Cirebon Gagal karena Terganjal Anggaran 

“Ini sebanding dengan harga gabah yang mencapai Rp 8.500 per kilogram. Bahkan ,  beras di kisaran Rp14 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram, dan bisa menjadi bahan untuk antisipasi,” kata Imron.

Menurut Imron, dalam upaya menjaga kestabilan produk padi, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan elemen pemerintah lebih tinggi dalam keberlangsungannya.

“Saya instruksikan Distan untuk terus mendampingi para petani dan kolaborasi dengan HKTI. Hasil panen ini agar bisa menjadi pemicu stok pangan untuk keberlangsungan kebutuhan pokok masyarakat,” pungkasnya. (dri)

0 Komentar