Harga Sembako di Kota Cirebon Naik, Kelompok Cabai Meroket, Ini Daftarnya

Pembeli sedang berbelanja bawang merah di Pasar Jagasatru Kota Cirebon, Senin (2/1/2023). --FOTO: JERRELL ZEFANYA/RADAR CIREBON
Pembeli sedang berbelanja bawang merah di Pasar Jagasatru Kota Cirebon, Senin (2/1/2023). --FOTO: JERRE: ZEFANYA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Harga sembako atau kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) di sejumlah pasar di Kota Cirebon mengalami kenaikan. Yang naik yakni bawang merah, cabai rawit merah, dan cabai rawit hijau.

Harga sembako naik, padahal, momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru) sudah lewat. Kenaikannya tidak begitu signifikan. Harga sembako naik juga karena beberapa faktor.

Kepala Pasar Jagasatru Sugandi mengungkapkan, berdasarkan evaluasi yang dilakukan pihaknya terdapat sejumlah kepokmas atau sembako, karena meningkatnya permintaan masyarakat.

Baca Juga:Lolos Verifikasi 100 Persen, Partai Ummat Langsung Buka Pendaftaran BacalegNilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Menguat Tengah Hari Ini

“Ada sejumlah kebutuhan yang naik. Ada juga yang turun. Ada juga yang stagnan. Misal telor, cenderung turun dari sebelumnya Rp28.000 menjadi Rp27.000 per kilogram,” ujar Sugandi kepada awak media, Senin (2/1/2023).

Sejumlah kenaikan tersebut terjadi pada beberapa komoditas seperti cabai rawit hijau yang naik dari Rp38.000 dari 26 Desember 2022 menjadi Rp60.000 per kilogram pada 1 Januari 2023. Kemudian, harga cabai rawit merah dari Rp40.000 naik menjadi Rp55.000 per kilogram. Serta, harga bawang merah yang melonjak dari sebelumnya yakni Rp25.000 menjadi Rp28.000 per kilogram.

Cabai merah keriting pun naik dari harga Rp25.000 per kilogram menjadi Rp40.000 per kilogram. Untuk cabai lainnya, itu rata-rata stabil dan ada kenaikan hanya berkisar Rp3.000-5.000 per kilogram.

Sementara itu, untuk harga sembako lainnya, mulai dari beras, sayuran, hingga daging-dagingan, masih berada pada harga yang stabil dan tidak terjadi kenaikan signifikan pada beberapa komoditas tersebut.

“Harga masih sama, dan tidak ada kenaikan yang signifikan. Untuk sayuran, daging-dagingan hingga lainnya stok masih aman,” ungkapnya.

Menurut Sugandi, kenaikan sejumlah harga tersebut terjadi akibat adanya penurunan stok di tingkat distributor atau supplier dan juga kenaikan permintaan stok barang daripada pembeli. “Ada juga yang disebabkan faktor cuaca. Itu yang rata-rata terjadi,” lanjutnya.

Untuk itu, pihaknya akan terus memantau perkembangan harga dan stok yang ada di Pasar Jagasatru dalam satu minggu dua kali. Yakni pada hari Senin dan Kamis. “Kita pastikan harga yang ada di pasar bisa aman,” tandasnya.

0 Komentar