Hati-hati PHD! Sindrom Usai Libur Sekolah

sindrom-phd
Sindrom PHD kerap terjadi usai libur sekolah. Foto: Bubud Sihabudin - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID – Sindrom PHD usai libur sekolah kerap terjadi. Padahal, seharusnya liburan itu bisa memulihkan energi akibat aktivitas kerja atau sekolah yang melelahkan.

Sindrom PHD usai libur sekolah tentu tidak diinginkan, karena liburan diharapkan menambah semangat baru usai libur selesai dan masuk kerja atau sekolah kembali.

Namun ternyata tidak selalu begitu. Yang terjadi kebanyakan justru sebaliknya. Liburan malah sering bisa memicu sindrom.

Baca Juga:Apakah Termasuk Kamu? Ternyata 58 Persen Orang Indonesia Belum Kencan Selama SetahunMakam Kakek Luna Maya di Cirebon, Banyak Jenderal Dimakamkam di Makam Kroya

Disadari atau tidak, namun ini selalu terjadi.
Nah, akhir minggu lalu libur telah berakhir. Awal minggu ini sudah memulai kerja dan masuk sekolah kembali. Selama beberapa minggu telah berlangsung libur sekolah, Natal dan Tahun Baru 2023.

Khusus liburan sekolah yang begitu lama, ternyata juga sama tidak selalu berpengaruh positif. Justru banyak hal negatif menghantui usai libur sekolah berakhir.

Alih-alih liburan bisa memulihkan energi, sangat melegakan dan meningkatkan semangat, ternyata justru menimbulkan sindrom. Banyak anak justru tampak layu ketika harus kembali ke sekolah.

Disadari atau tidak, pengalaman habis liburan tersebut seperti itu sebenarnya sudah berlangsung lama. Libur sekolah ternyata justru merasa cemas. Terutama setelah libur berakhir.

Inilah yang disebut dengan sindrom PHD. Apa itu PHD?

Dalam studi psikologi, pengalaman seperti itu disebut post-holiday blues (PHD). Hal tersebut juga diserupakan dengan vacation blues. Apa itu? Yakni, perasaan negatif yang muncul setelah selesai berlibur.

“Setelah acara seru seperti liburan, sering kali muncul perasaan kecewa atau kecewa,” kata psikolog klinis di Lenox Hill Hospital, New York City, Naomi Torres-Mackie, PhD.

Menurut dia, hampir ada perasaan penarikan emosional dari keceriaan liburan.
Gejala yang muncul pada sindrom ini tidak berbeda dengan gangguan kecemasan ataupun gangguan emosi lain.

Baca Juga:PBNU: Aksi Lone Wolf Jadi PR Besar, Tidak Mudah DideteksiWilayah Cirebon Siaga, Polisi yang Jaga Tak Boleh Sendirian

Yakni merasa depresi dan mengalami penurunan suasana hati (mood) saat liburan berakhir. Sindrom itu ditandai dengan insomnia, energi rendah, lekas marah, kesulitan berkonsentrasi, dan kecemasan.

0 Komentar