RADARCIREBON.ID – Kehebohan terjadi di Desa Jagara, Kecamatan Darma, Kabupaten Kunigan. Pasalnya, tiba-tiba air muncul dari tembok dan sela-sela lantai di dalam rumah warga.
Berdasarkan informasi dihimpun, kemunculan air dari tembok yang membuat heboh tersebut terjadi di dalam rumah milik Yadi Karnusi (63) di Kampung Cikembang, RT 09/03, Desa Jagara, Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan pada hari Minggu hingga Senin (22-23/1/2023) .
Yadi menceritakan, air tanah tiba-tiba memancar dari sela-sela tembok dan keramik rumahnya hingga menggenangi ruangan tengah hingga ruang tamu.
Baca Juga:10 Desa di Cipicung Kabupaten Kuningan Stop Buang Air Besar SembaranganMadu Teuweul Bisa Menjadi Komoditi Ekspor, Cara Budidayanya Mudah
“Kejadiannya pada hari Minggu sore sekitar pukul 15.00 WIB tiba-tiba di tengah rumah ada genangan air. Saat dicari sumbernya ternyata dari sela-sela keramik dan tembok. Saya langsung panik sampai menangis karena takut kejadian ini bakal merobohkan rumah,” ungkap Yadi kepada radarcirebon.id, Kamis (26/1/2023).
Yadi menjelaskan, kemunculan air tersebut terjadi setelah wilayah tersebut diguyur hujan selama dua hari berturut-turut. Keberadaan rumah Yadi yang berada di kaki bukit Geger Beas yang menjulang diduga menjadi penyebabnya.
“Saya kemudian dibantu tetangga membuat kamalir (selokan kecil, red) di belakang rumah untuk mengalirkan air. Dengan cara ini langsung membuat air yang memancar di dalam rumah pun berhenti,” ungkap Yadi.
Sementara itu, Sekretaris Desa Jagara Ujang Supriatno membenarkan kejadian tersebut. Atas kejadian tersebut pihaknya bersama warga setempat telah melakukan tindakan darurat bergotongroyong membuat saluran air untuk menghentikan air yang masuk ke dalam rumah Yadi.
“Kami juga telah melaporkan kejadian ini ke pihak BPBD. Karena ini kejadian baru pertama kali terjadi dan khawatir menyebabkan longsor yang mengancam rumah warga lainnya. Kami juga telah mengimbau kepada pemilik rumah untuk selalu waspada terutama jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan lama untuk mengungsi saja,” ungkap Ujang.
Lebih lanjut dikatakan Ujang, sedikitnya 40 rumah warga di RT 9 dan 10 berada di kaki bukit Geger Beas yang kondisinya hampir sama dengan rumah Yadi. Dia pun mengharapkan ada perhatian dari Pemkab Kuningan untuk menangani kejadian ini sehingga tidak sampai terjadi longsor yang membahayakan rumah warga.