Hidup Mati Si Lebah

Hidup Mati Si Lebah
CEGAH PENULARAN: Bupati Majalengka Dr H Karna Sobahi MMPd meninjau isolasi mandiri wilayah blok Jotang Desa Cimuncang kecamatan Malausma sekaligus memberikan bantuan masker dan puluhan paket sembako, Senin (20/7). ono cahyono/radar majalengka
0 Komentar

Watford City vs Manchester City
WATFORD – Manchester City berharap bangkit di Vicarage Road Stadium, setelah ditaklukkan Arsenal di semifinal Piala FA. Namun, Watford City tidak akan mengalah begitu saja. Mereka lebih butuh poin.
Malah, pertandingan dinihari nanti tersebut boleh jadi merupakan laga hidup mati bagi The Hornets, julukan Watford. Kalau sampai kalah di pekan ke-37, Si Lebah sangat mungkin akan terdegradasi dari Premier League.
Watford yang mengoleksi 34 poin, masih di peringkat 17 klasemen sementara. Namun, mereka hanya unggul 3 poin di atas Aston Villa dan AFC Bournemouth yang masih berharap lolos degradasi di pekan terakhir.
Makanya, tuan rumah tidak punya pilihan lain selain bertarung habis-habisan untuk mengamankan setidaknya 1 poin. Sebab, berharap keberuntungan di laga terakhir, bakal sangat sulit. Pasalnya, mereka akan menghadapi Arsenal di kandangnya.
Sebenarnya, Aston Villa dan Bournemouth juga belum pasti bisa lolos degradasi jika Watford kalah. Itu karena lawan mereka juga cukup berat. Villa dini hari nanti akan menjamu Arsenal, kemudian away ke markas West Ham United. Sementara Bournemouth hanya menyisakan laga di Everton.
Namun, jika mengukur kekuatan lawan dan peluang meraih poin, jelas Watford harus realistis bahwa mereka yang paling berat. Dan, meski tanpa penggemar, status sebagai tuan rumah menempatkan laga kontra The Citizens –sebutan City- sebagai peluang terbaik mereka mengamankan posisi.
Jelang duel ini, Watford mengumumkan pemecatan pelatih Nigel Pearson dan asistennya, Craig Shakespeare. “Hayden Mullins, dengan Graham Stack, sebagai asistennya, akan mengambil posisi pelatih kepala sementara untuk dua pertandingan terakhir musim 2019/2020,” demikian pernyataan Watford.
Pearson menjadi manajer ketiga yang dipecat oleh The Hornets musim ini, mengikuti Javi Gracia dan Quique Sanchez Flores. Keputusan ini mengejutkan, mengingat, Pearson berhasil menyeret Watford keluar dari zona degradasi dengan kemenangan penting, termasuk atas Manchester United, Wolverhampton Wanderers dan Liverpool.
Tapi, Mullins sejak awal percaya diri Watford akan lolos dari lubang jarum. Menurutnya, situasi yang dialami Watford saat ini sama seperti West Ham United 2007 silam ketika dia masih bermain. “Kami punya grup yang fantastis dengan banyak karakter. Kami telah menemukan sedikit bentuk pada waktu yang tepat, seperti yang kami lakukan di West Ham pada 2007,” katanya di situs Watford. (amr/*)

0 Komentar