RADARCIREBON.ID – Uang koin kerokan kuno terbuat dari emas dan perak, yang di cari kolektor. Uang kuno ini merupakan uang koin yang ada pada zaman kolonial.
Diantara uang koin kerokan kuno tersebut ada yang terbuat dari emas dan perak. Uang ini lebih terkenalnya dengan uang koin Benggol, uang kerokan pada era kolonial.
Pada artikel ini akan di ulas mengenai uang koin kerokan kuno era kolonial yang terbuat dari emas dan perak.
Baca Juga:CATAT! 14 Falsafah Hidup Manusia Menurut Adat JawaUPDATE! Harga Emas Hari Ini Turun Lagi
Uang Koin Kuno Benggol yang Terbuat dari Emas dan Perak
Uang koin Benggol, memang tidak semua terbuat dari emas dan perak. Hanya pada edisi penerbitan tertentu saja, yaitu hanya pada cetakan khusus pada uang benggol tahun 1902.
Uang koin ini pada eranya selain berfungsi sebagai alat bayar, uang koin Benggol juga dijadikan alat untuk kerokan.
Kerokan merupakan cara tradisional mengobati masuk angin di kalangan masyarakat Jawa. Koin Benggol, khususnya pecahan 2 ½ cent Nederlandsch-Indie, dipakai untuk kerokan karena bentuknya yang besar dan tebal sehingga sangat nyaman.
Bagian pinggirnya pun rata sehingga tidak sakit jika koin beradu dengan kulit. Koin berbahan tembaga ini dicetak sejak 1856 – 1945 dan berlaku hingga tahun 1950an.
Dalam kurun waktu 16 tahun cetakan, koin benggol dicetak dengan jumlah yang bervariasi setiap tahunnya.
Pencetakan paling sedikit terjadi pada 1896 sejumlah 1.120.000 buah dan terbanyak pada 1945 sebanyak 200.000.000 buah.
Dari cetakan-cetakan tersebut, terdapat jenis cetakan khusus pada uang benggol tahun 1902, yaitu berbahan emas dan perak dengan berat 13,5 gram dalam jumlah yang terbatas.
Baca Juga:INI DIA LAGI! 4 Uang Kertas Bersambung Yang Paling di Cari KolektorUPDATE! Harga Emas Hari Ini Naik Lagi
Uang koin benggol diterbitkan dalam dua cetakan dengan sejumlah perbedaan, yaitu:
– Pada kelompok cetakan I huruf Arab ditulis dalam dua baris, sedangkan pada kelompok cetakan II huruf Arab ditulis dalam tiga baris. Perbedaan kedua terletak pada jenis huruf Arab.