Inilah Aturan Berendam di Banyu Panas Palimanan Barat: Hindari Lemas dan Pingsan

Suzuki Nex 2 Cross
Suzuki Nex 2 Cross resmi dirilis Suzuki dengan harga cuma Rp19 jutaan. Foto: Suzuki Indonesia
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID- Berobat sambil berwisata bisa dilakukan di tempat wisata Banyu Panas Palimanan Barat, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon.

Sudah sejak lama banyu panas atau air panas di Palimanan Barat dikenal sebagai terapi atau pengobatan untuk beragam jenis penyakit.

Seperti penyakit kulit, stroke, syaraf kejepit, rematik, asam urat, dan penyakit lainnya. 

Baca Juga:WOW! Penataan Stadion Watubelah Masih Butuh Rp250 Miliar Lagi KUA untuk Semua Agama, Menteri Agama Yakin Didukung Banyak Pihak

Karena itu, banyak orang yang berkunjung. Namun, ada batasan waktu bagi pengunjung yang akan berendam di kolam dengan aroma belerang itu.

Pihak pengelola wisata Banyu Panas Palimanan Barat mengatur durasi berendam di kolam, yakni selama 10 menit.

Batasan waktu itu ditetapkan untuk menghindari lemas hingga pingsan jika terlalu lama berendam.

Selain itu, pengunjung juga disarankan membawa air minum sendiri agar diminum di sela-sela berendam. Ini untuk menghindari dehidrasi. 

“Jadi kolam itu cuma buat berendam. Tapi per 10 menit harus naik. Banyak terjadi wisatawan sampai lemas atau pingsan. Ini karena airnya kan mengandung belerang,” papar Adi (39), karyawan obyek wisata Banyu Panas Palimanan Barat.

Selain itu, ada juga peraturan lainnya. Yakni pihak pengelola menyeleksi pengunjung yang hendak berendam di kolam dengan kedalaman satu meter.

Khususnya untuk pengunjung dengan kondisi penyakit kulit yang parah. “Yang penyakit kulitnya parah tidak boleh masuk,” jelasnya. 

Baca Juga:Wacana KUA untuk Semua Agama, Begini Respons Dirjen Bimas KatolikKEREN! Indonesia Juara MTQ Internasional di Iran

Pengunjung dengan kondisi penyakit kulit yang parah akan diarahkan untuk berendam di aliran sungai yang memiliki panas dan kandungan belerang yang sama.

Bahkan, sungai tersebut justru banyak dimanfaatkan para pengunjung yang menderita penyakit seperti stroke, asam urat, rematik, syaraf kejepit dan sakit lainnya.

Di sungai itu, banyak juga yang terapi dengan cara melumuri bagian tubuhnya dengan menggunakan lumpur. Bahkan, sebagian pengunjung ada yang membawa lumpur dari sungai tersebut. 

Adi mengaku, sudah banyak tamu dari luar kota yang berkunjung ke wisata Banyu Panas Palimanan Barat dengan tujuan berobat dan juga menikmati keindahan alamnya. Ada yang dari Bandung, Bogor, Jakarta, dan daerah lainnya. 

Sementara itu, seorang pengunjung asal Kabupaten Cirebon, Jahidin, mengatakan dirinya datang ke obyek wisata itu untuk terapi.

0 Komentar