Isra Miraj, Sebuah Kisah Pertaruhan Iman dan Akidah

isra miraj
isra miraj/ radarcirebon.id
0 Komentar

Mengimani terhadap seluruh perkara-perkara ghaib yang Allah Ta’ala kabarkan kepada kita atau dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Oleh karenanya, bagaimana cara mengimani perstiwa tersebut  mencakup tiga kaedah berikut ini:

  1. Menerima berita tersebut.
  2. Mengimani tentang kebenaran berita tersebut.
  3. Tidak menolak berita tersebut atau mengubah berita tersebut sesuai dengan kenyataannya.

Dalam meneladani peristiwa Isra Miraj, marilah kitalihat bagaiamana para sahabat radhiyallahu ‘anhum terhadap berita dari Allah dan rasul-Nya.

Baca Juga:6 Makanan Khas Daerah Kuningan Paling Istimewa dan Melegenda, Wajib Dicoba!Resmi Dibuka Jadwal KIP Kuliah 2023, Cek! Syarat dan Prosedurnya

Dikisahkan dalam sebuah riwayat bahwa setelah peristiwa Isra’ Mi’raj, orang-orang musyrikin datang menemui Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu.

Mereka mengatakan : “Lihatlah apa yang telah diucapkan temanmu (yakni Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam)!” Abu Bakar berkata : “Apa yang beliau ucapkan?”. Orang-orang musyrik berkata :

“Dia menyangka bahwasanya dia telah pergi ke Baitul Maqdis dan kemudian dinaikkan ke langit, dan peristiwa tersebut hanya berlangsung satu malam”.

Abu Bakar berkata : “Jika memang beliau yang mengucapkan, maka sungguh berita tersebut benar sesuai yang beliau ucapkan karena sesungguhnya beliau adalah orang yang jujur”. Orang-orang musyrik kembali bertanya: “Mengapa demikian?”.

Abu Bakar menjawab: “Aku membenarkan seandainya berita tersebut lebih dari yang kalian kabarkan. Aku membenarkan berita langit yang turun kepada beliau, bagaimana mungkin aku tidak membenarkan beliau tentang perjalanan ke Baitul Maqdis ini?”

(Hadits diriwayakan oleh Imam Hakim dalam Al Mustadrak 4407 dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha).

Dari cupilkan hadist tadi di atas kita diberikan perhatian khusus untuk mencontoh sikap  Abu Bakar radhiyallahu ‘anhu terhadap berita yang datang dari Nabi shallallahu ‘alaihi  wa sallam.

Baca Juga:Berikut Cara Beli Tiket Kereta Api Lebaran 2023, Secara Online Lebih Mudah, Tinggal KlikSimak! 5 Amalan yang Berpahala Haji, Ringan Dikerjakan, Besar Ganjarannya

Beliau langsung membenarkan dan mempercayai berita tersebut. Beliau tidak banyak bertanya, meskipun peristiwa tersebut mustahil dilakukan dengan teknologi pada saat itu. Demikianlah seharusnya sikap seorang muslim terhadap setiap berita yang shahih dari Allah dan rasul-Nya.

Masya Allah, bagaimana seandainya kita terlahir di zaman saat Isra miraj terjadi?  sikap mana yang akan anda lakukan? apakah sama seperti yang  Abu Bakar As Shiddiq radhiyallahu ‘anhu katakan atau sama seperti yang disikapi kaum musryrikin? Semoga Allah Ta’ala menjaga iman kita dari setiap subhat yang datang tanpa henti. (*)

0 Komentar