Jangan Ulangi Bantuan Pugar, Program Sentra Garam Rakyat Harus Menyentuh Persoalan yang Dihadapi Petani Garam

Lahan garam di Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan belum berproduksi lagi karena terkendala cuaca
Lahan garam di Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan belum berproduksi lagi karena terkendala cuaca. foto: deny hamdani/radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID-Para petani garam menuding Program Usaha Garam Rakyat (Pugar) hanya sebatas seremonial belaka. Pasalnya, dari program tersebut banyak peralatan yang diberikan namun tidak dimanfaatkan oleh para petani.

Hal itu diungkapkan salah seorang petani garam asal Desa Rawaurip Kecamatan Pangenan, Ismail, kemarin.

Dijelaskan Ismail, para petani garam dari Desa Rawaurip pernah merndapatkan Pugar. “Sekitar 10 tahun yang lalu kita mendapat program garam rakyat, kesininya sudah enggak ada yang dapat,” ujarnya.

Baca Juga:Kera Liar Bikin Khawatir Pegawai DinkesZalnando Berharap Sembuh Lebih Cepat dan Bisa Perkuat Persib Kembali

Menurut Ismail, program garam rakyat hanya sebatas seremonial saja karena hanya sekadar memberikan bantuan berupa alat geo membran. Tetapi, pemberian alat geo membran tersebut itu tidak disertai dengan memberikan edukasi cara menggunakannya.

“Jika Pemkab Cirebon akan menjadikan kawasan ini sebagai sentra garam rakyat ya jangan sampai kejadian ini terulang lagi. Kami harap program sentra garam rakyat harus menyentuh terhadap persoalan yang dihadapi petani garam,” ujar Ismail.

Lebih lanjut, dikatakan Ismail, ketika ada teknologi yang diberikan kepada petani garam harus disertai dengan arahan dan membina dalam penggunaan alat tersebut.

“Kita petani diberikan alat, sedangkan kami tidak ada yang tahu menggunakannya dan juga tidak ada yang mengajarkan kami, akhirnya alat tersebut banyak yang menganggur dan tidak dimanfaatkan oleh petani garam seperti kami,” ungkapnya.

Petani garam lainnya, Tohari mengatakan dirinya hingga saat ini belum lagi mendapatkan bantuan. “Dulu saja ada Pugar, tetapi saat ini belum ada bantuan lagi,” kata petani garam asal Rawaurip ini.

Diakui Tohari, saat ada bantuan pugar, dirinya tidak bisa memanfaatkan bantuan tersebut.

“Bagaimana kita mau memanfaatkan, mengerti menggunakam alatnya saja kami tidak mengerti,” akunya.

Baca Juga:Petarung MMA Mualaf Wilhelm Ott Main ke CSB CirebonBuruan Daftar Lomba Olimpiade MIPA, PAI, MHQ, Solo Vokal, dan 3 on 3 Basketball di SMP Islam Al Azhar 5

Diakuinya, sebagian besar petani garam belum mengetahui rencana Pemkab Cirebon membuat kawasan sentra garam rakyat.

Namun, Tohari berharap program sentra garam rakyat ini bisa mengatasi persoalan petani sehingga petani garam bisa sejahtera.

“Persoalan petani garam saat ini kan kendala cuaca dan rob sehingga tidak bisa panen saat musim hujan. Nah, bagaimana sentra garam rakyat ini bisa mengatasi persoalan ini,” ujar Tohari.

0 Komentar