Jelang Muktamar Muhammadiyah Ke-48, UMC Gelar Seminar Ini

Pelatakan-Batu-Pertama-UMC-Muhadjir-Effendy
Menko PMK Muhadjir Effendy melakukan peletakan batu pertama pembangunan museum Muhammadiyah Jawa Barat di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Jl Watubelah, Kabupaten Cirebon, Sabtu (7/8). FOTO: DEDI HARYADI/RADARCIREBON.COM
0 Komentar

CIREBON – Universitas Muhammadiyah Cirebon mengadakan acara seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah ke-48 bertema “Pengembangan Tata Kelola Wisata Keagamaan, Kebudayaan, dan Kesenian”. Hal itu dalam rangka menyambut Muktamar Muhammadiyah ke-48 yang akan berlangsung di Kota Solo pada 1-5 Juli 2020 mendatang.

“Dasar acara seminar ini karena Universitas Muhammadiyah Cirebon memandang destinasi wisata di wilayah Cirebon yang sangat beragam (wisata alam, wisata religi, wisata sejarah, serta wisata seni dan budaya) memiliki potensi luar biasa. Sayangnya, potensi ini kurang dikelola dan diperhatikan dengan baik dan kreatif. Kalau pun ada, sistem pengelolaannya masih cenderung konvensional, tidak inovatif, dan terlalu birokratis,” kata Rektor UMC, Khaerul Wahidin.

Padahal di era digital sekarang ini, Khaerul menuturkan, menuntut pengelolaan pariwisata secara kreatif dan out of the box. “Bila tata-kelola pariwisata ini diperhatikan dengan baik, bukan tidak mungkin akan mendatangkan maslahat yang berlipat ganda. Tidak aneh, bila Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RI sendiri menyebutkan bahwa pariwisata adalah salah satu ujung tombak perekonomian dunia bersama-sama dengan sektor pertanian dan industri manufaktur,” ujarnya

Baca Juga:Corona “Serang” Liga Prancis, UEFA Stop Gunakan Wasit Italia100 Ribu Orang Terinfeksi Corona di 92 Negara

Selain itu, lanjut rektor UMC, mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam dan masyhur sebagai negara demokratis yang menjunjung toleransi, ramah, dan aman menjadi salah satu poin plus untuk mempromosikan pariwisata ke luar negeri.

“Tujuan acara ini antara lain untuk mengelaborasi potensi-potensi pariwisata religi dan budaya sebagai salah satu sektor yang harus menjadi perhatian segala pihak, menganalisis plus-minus pengelolaan pariwisata daerah secara konvensial, dan menggagas model tata-kelola pengembangan pariwisata berbasiskan nilai-nilai keislaman,” imbuhnya.

Sementara itu, Menko PMK Muhadjir Effendy yang hadir sebagai keynote speaker mengatakan, Indonesia memilik dua keunggulan yaitu wisata alam dan wisata budaya yang tidak dimilik negara lain.

“Wisata di Indonesia ini memiliki keunikan tersendiri. Dan pemerintah saat ini untuk mendapatkan devisa dari sektor wisata,” ujarnya.

Selain seminar tersebut, Menko PMK Muhadjir Effendy melakukan peletakan batu pertama pembangunan museum Muhammadiyah Jawa Barat di lingkungan kampus Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Jalan Watubelah, Kabupaten Cirebon. (rdh)

0 Komentar