Jenis-jenis Tenun di Indonesia yang Wajib Anda Tahu!

tenun
Ulos, tenun khas Batak. Foto: KWRI UNESCO - radarcirebon.id
0 Komentar

RADARCIREBON.ID Indonesia memiliki beragam tenun produksi lokal yang menjadi bukti peradaban budaya masyarakatnya. Beberapa di antaranya berasal dari berbagai daerah di Indonesia seperti Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores dan masih banyak lagi.

Tenun biasanya digunakan dalam pakaian sehari-hari, pakaian tradisional, kostum tari, bentuk penghargaan dan penghormatan pernikahan.

Mengutip dari buku Mengenal Produk Nasional Batik dan Tenun karya Teguh Prayitno (2010), Tenun sudah dikenal di Indonesia sejak lama, kerajinan ini merupakan warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Baca Juga:5 Rekomendasi Wisata Keluarga di Cirebon; Nikmati Liburan Bareng Keluarga di Sini!Demi Menjaga Konsistensi, PAC IPNU-IPPNU Krangkeng Adakan MAKESTA dan Pelantikan Pengurus

Sampai saat ini bangsa Indonesia masih melestarikan dan mengembangkan kerajinan tenun. Tenun di Indonesia tersebar ke berbagai daerah. Hal ini menyebabkan ciri dan tema yang berbeda pada masing-masing wilayah.

Saking banyaknya jenis-jenis tenun di Indonesia, kami hanya akan mengulas tiga di antaranya saja. Berikut beberapa ulasannya:

Di Minangkabau, kain songket biasanya digunakan dalam acara adat seperti pernikahan, Batagak Gala (penobatan pangeran) dan penyambutan tamu penting.

Songket Pandai Sikek memiliki nilai-nilai seperti keindahan, keteguhan hati, detail dan kesabaran yang dapat dijadikan acuan bagi pengguna dan penciptanya.

2. Songket (Palembang)

Kain songket adalah pakaian adat warga Palembang. Kain songket biasanya digunakan untuk acara-acara resmi dan upacara pernikahan adat. Saat pesta pernikahan, mereka menggunakan kain songket dari mempelai pria, mempelai wanita, keluarga mempelai wanita hingga para tamu yang hadir.

Penari Gending Sriwijaya (Tari Selamat Datang) juga sering menggunakan kain songket dalam acara penyambutan.

3. Ulos (Batak)

Ulos adalah kain khas seperti selendang yang ditenun oleh suku Batak. Merah, hitam dan putih mendominasi kain yang sebagian besar ditenun dengan benang emas dan perak.

Baca Juga:3 Pemain Alumnus La Masia yang Bisa Didatangkan Xavi ke Barcelona Musim Panas iniCATAT! 4 Toko Barang Antik ini Akan Membeli Uang Koin 1000 Kelapa Sawit Anda; Nomor 2 dan 3 Berlokasi di Cirebon

Kain ulos tidak hanya digunakan dalam pakaian sehari-hari, tetapi juga dalam upacara adat. Pada umumnya digunakan dalam tiga cara, yaitu: Siabithononto (di atas badan), Ulos Ragidup Sihadanghononto (dililitkan di kepala atau digendong), dan Sitalihononto (dililitkan di pinggang).

0 Komentar