Jokowi Diminta Temui Mahasiswa

Jokowi Diminta Temui Mahasiswa
0 Komentar

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) berencana menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (11/4). Ada 6 tuntutan yang dibawa mahasiswa. Presiden Jokowi pun diminta menemui para mahasiswa; menjelaskan langsung berbagai persoalan bangsa saat ini, termasuk komitmen menolak masa jabatan tiga periode.
 ==================
WAKIL Ketua Komisi II DPR dari Fraksi PKB Luqman Hakim mengusulkan Presiden Jokowi untuk bertemu langsung dengan mahasiswa yang akan menggelar demonstrasi di Istana Negara Jakarta, Senin (11/4). Menurut Luqman, hal ini penting agar perwakilan mahasiswa bisa berdialog langsung dengan Presiden Jokowi yang sudah tegas menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden tiga periode.
“Akan lebih bagus jika Presiden Jokowi meluangkan waktu untuk berdialog dengan mahasiswa sehingga tuntutan mahasiswa dapat langsung didialogkan dengan presiden,” kata Luqman kepada wartawan, Minggu (10/4).
Luqman yakin aksi mahasiswa merupakan salah satu wujud nyata dari posisi mahasiswa sebagai kekuatan moral dan agen perubahan. Menurut dia, situasi rakyat dan bangsa yang mengalami berbagai kesulitan seperti sekarang inilah yang memanggil nurani dan keberpihakan mahasiswa, untuk turun ke jalan dan menyuarakan tuntutan rakyat.
“Sejumlah tuntutan yang akan diusung mahasiswa dalam massa aksi itu adalah masalah yang berkaitan dengan penegakan konstitusi dan penderitaan rakyat yang perlu diingatkan kepada pemegang otoritas negara,” ucap Luqman.
Menurut Luqman, tuntutan mahasiswa memperlihatkan kemurnian massa aksi mahasiswa sebagai gerakan moral dan agen perubahan. Dia menegaskan, aksi mahasiswa sama sekali tidak ada tuntutan politik untuk menurunkan Presiden Jokowi.
“Saya percaya mahasiswa pasti sudah punya cara untuk antisipasi penyusupan. Nanti akan terlihat jelas di lapangan, mana massa aksi mahasiswa dan mana penyusup yang akan mengacaukan massa aksi mahasiswa,” tegas Luqman.
Lebih lanjut, Luqman meyakini aksi mahasiswa berjalan tertib dan jauh dari tindakan-tindakan anarkis. Karena itu, Luqman berharap polisi pada saat menjaga massa aksi mahasiswa 11 April tidak menggunakan pendekatan represif.
“Jika polisi atau aparatur negara lainnya memakai represi dan kekerasan dalam merespon massa aksi mahasiswa 11 April, saya khawatir justru akan membuat gelombang protes makin besar dengan meluasnya solidaritas rakyat untuk mendukung massa aksi mahasiswa,” ujar Luqman menandaskan.

0 Komentar