Kabupaten Cirebon Pecah Rekor Lagi, Sehari Tambah 30 Kasus Positif Covid-19

dri -imron (3)
Bupati Cirebon, Drs H Imron MAg. FOTO ANDRI WIGUNA/RADAR CIREBON
0 Komentar

“Kita tunda pelaksanaan KBM tatap muka. Sampai kapan? Sampai situasi aman dan memungkinkan,” ujar Kabid SD Disdik Kabupaten Cirebon, Ronianto saat dihubungi Radar, kemarin.
Ditambahkannya, salah satu pertimbangan tidak segera dibukanya KBM tatap muka adalah masih terus terjadinya peningkatan kasus terkonfirmasi Covid-19. Sehingga akan sangat berisiko jika dilakukan KBM tatap muka.
“Akhir-akhir ini banyak terjadi peningkatan kasus. Ini yang menjadi salah satu pertimbangan kita untuk menunda keputusan KBM tatap muka,” imbuhnya.
Namun demikian, ia memastikan para pelajar akan tetap mendapatkan materi ajar, baik melalui pembelajaran jarak jauh ataupun melalui sitem guru kunjung. Tergantung situasi dan kondisi di lingkungannya masing-masing.
“Pembelajaran tetap ada, tetap kita laksanakan. Hanya materinya saja yang disesuaikan,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cirebon, Drs H Asdullah Anwar mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan kebijakan KBM tatap muka di seluruh Kabupaten Cirebon. Namun dia menyarankan, kecamatan perlu mengkaji dan melakukan berbagai persiapan.
Terpisah, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengatakan, saat ini Kabupaten Cirebon ingin melaksanakan KBM tatap muka. Namun terhalang masih tingginya angka covid-19 di Kabupaten Cirebon. “Kita inginnya sih tatap muka. Tetapi ada yang menyarankan agar ditunda dulu,” ujarnya.
Oleh karena itu, Imron menyerahkan semuanya kepada masing-masing kecamatan. Karena setiap kecamatan kondisinya berbeda-beda. Tetapi, dia menegaskan, setiap kecamatan yang akan melaksanakan KBM tatap muka wajib berkoordinasi dengan satgas covid di tingkat kecamatan.
“Kalau ada warga desa sekitar yang terkena covid, maka tidak bisa dilaksanakan. Oleh sebab itu, ketika kecamatan akan melaksanakan KBM tatap muka, wajib terlebih dahulu koordinasi dengan satgas covid tingkat kecamatan. Sehingga bisa mengetahui daerahnya aman dari covid atau tidak,” tegasnya.
Secara pribadi, lanjutnya, dirinya lebih menyetujui KBM tatap muka. Karena kalau di sekolah setidaknya siswa terpantau dan menuruti protokol covid. Gurunya akan memantau langsung. Sebaliknya, kalau di luar sekolah apakah protokol covid ini dilakukan oleh siswa atau tidak, sulit untuk bisa diketahui.
“Tetapi, situasi sekarang kasusnya tambah meningkat drastis. Jadi semua harus bersabar untuk pelaksanaan KBM tatap muka,” pungkasnya.  (dri/den)

0 Komentar