SUMBER – Laju pertumbuhan ekonomi (LPE) secara nasional pada triwulan kedua minus 5 persen. Kondisi tersebut berlaku secara umum, tak terkecuali di Kabupaten Cirebon. Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Kabupaten Cirebon, Ono Margiono MM kemarin.
Menurut Margono, pandemi Covid-19 menimbulkan goncangan ekonomi yang mengarah pada resesi global. “Laju pertumbuhan ekonomi kita minus 5 persen. Ini tentu kondisi yang tidak baik. Ekonomi kita tidak tumbuh. Tentu ini sebuah kerugian,” ujarnya.
Berbagai kebijakan yang dilakukan untuk menekan penyebaran Covid-19, seperti penutupan sekolah dan beberapa kegiatan bisnis, pembatasan sosial berskala besar, bahkan lockdown mengakibatkan penurunan tingkat konsumsi dan investasi.
“Anggaran untuk membiayai pembangunan akan tersedot untuk aktivitas ekonomi yang lain. Aktivitas yang lain tidak langsung mendukung yang minus tadi. Ini yang membuat ekonomi tidak tumbuh,” imbuhnya.
Secara umum menurut Margiono, saat ini terjadi deflasi, di mana terjadi kenaikan harga yang negatif. Namun kondisi ini diharapkan pulih kembali di triwulan ketiga dan keempat. Diharapkan terjadi peningkatan konsumsi, belanja barang yang naik saat berlangsungnya pilkada di beberapa daerah.
“Triwulan keempat harapan kita semuanya membaik sehingga tidak minus. Pemerintah pun terus melakukan stimulan perbaikan ekonomi melalui, bansos, baik yang dari pusat maupun daerah. Ditambah dengan kebijakan-kebijakan lainnya,” bebernya.
Sementara itu, Bupati Cirebon Drs H Imron MAg mengakui sektor perekonomian menjadi salah satu bidang yang sangat terdampak pandemi Covid-19.Oleh karena itu, Pemkab Cirebon berupaya melakukan tahapan-tahapan pemulihan sektor perekonomian dengan mendorong sektor UMKM untuk tumbuh. “Contohnya sekarang kita melakukan pemesanan batik ke perajin langusung. Ini salah satu upaya yang kita lakukan untuk pemulihan ekonomi,” terangnya. (dri)
Kabupaten Cirebon pun Kena Imbas
