Karang Taruna Lakukan Aksi Jumsih

via-jumsi (2)
BERSIH-BERSIH: Pengurus Karang Taruna Pelita Muda Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon melakukan aksi sosial jumat bersih (Jumsih) membersihkan lingkungan Masjid Agung Sumber, Jumat (3/7). FOTO: NUR VIA PAHLAWANITA/RADAR CIREBON
0 Komentar

CIREBON – Pengurus Karang Taruna Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, melakukan aksi sosial bersih-bersih lingkungan Masjid Agung Sumber, Jumat (3/7).
Kepada Radar, Ketua Karang Taruna Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, Nono Sutrisno menyampaikan, kegiatan aksi bersih-bersih masjid dan musala sebagai bentuk kehadiran anak muda untuk ikut ambil bagian dalam upaya merawat kerukunan antar umat beragama.
Dikatakannya, kegiatan tersebut merupakan bagian dan komitmen Karang Taruna Desa Lurah, Kecamatan Plumbon, untuk terus peduli, baik itu dengan lingkungan maupun sesama.
“Aksi bersih-bersih Karang Taruna Pelita Muda untuk peduli dengan lingkungan sekitar. Sebelumnya kita juga lakukan pembersihan sampah di sekitar jalan Pangeran Antasari. Terus kemarin juga kita ikut dalam penanaman pohon mangrove di Kecamatan Suranenggala. Kita juga turut ambil bagian bersih-bersih di Goa Sunyaragi dalam rangka penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB),” tuturnya kepada Radar, kemarin.
Sementara itu, Ketua Karang Taruna Kabupaten Cirebon, Dangi SSi MSc MT menuturkan, gerakan itu sebagai wujud generasi muda dalam mengisi pembangunan. Menurutnya, aksi bakti sosial itu juga diharapkan melibatkan ratusan pengurus Karang Taruna mulai dari tingkat Kabupaten hingga yang ada di desa-desa.
“Ingsun titip tajug lan fakir miskin, menjadi spirit karang taruna untuk bakti masjid. Sebagai generasi penerus Cirebon, kami bersemangat untuk menunaikan amanah sesepuh Cirebon. Tidak hanya itu, Islam menjanjikan surga bagi generasi muda yang hatinya senantiasa dekat dengan masjid. Dalam kerangka itu, karang taruna memilih giat bakti masjid.  Semoga langkah ini menjadi inspirasi teman-teman muda di Kabupaten Cirebon,” beber Dangi.
Mereka menggunakan alat-alat perlengkapan seperti ember, sapu ijuk, kain pel, dan perlengkapan lainnya dalam kegiatan itu. Aksi itu sekaligus membangkitkan budaya kegotong-royongan yang sudah mulai terlupakan di daerah itu.
“Mari kita galakkan kembali budaya gotong royong dalam mengisi dan mendukung pembangunan daerah,” katanya. (via) 
 

0 Komentar