RADARCIREBON.ID – Flu burung, atau yang dikenal dengan Avian Influenza, adalah penyakit infeksius yang terutama menyerang unggas.
Namun, beberapa jenis virus flu burung, seperti H5N1 dan H7N9, memiliki potensi untuk menular ke manusia.
Penyebarannya ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan unggas yang terinfeksi atau lingkungan yang terkontaminasi.
Baca Juga:Kenapa Harus Beralih ke Shampoo Tanpa SLS? Ini AlasannyaSejarah Maulid Nabi Muhammad SAW : Asal Usul dan Perkembangannya
Karena flu burung bisa berakibat fatal, penting untuk mengenali gejala flu burung sejak dini agar langkah pencegahan dan pengobatan dapat segera dilakukan.
Gejala flu burung pada manusia umumnya menyerupai flu biasa, tetapi sering kali jauh lebih parah dan dapat memburuk dengan cepat. Gejala-gejala tersebut meliputi:
- Demam tinggi* (lebih dari 38°C), yang sering kali menjadi tanda pertama infeksi.
- Batuk kering dan sakit tenggorokan.
- Nyeri otot dan sendi, yang mirip dengan gejala flu musiman.
- Sakit kepala yang intens.
- Diare, muntah, atau sakit perut, yang terjadi pada beberapa kasus flu burung.
- Sesak napas atau kesulitan bernapas, terutama pada kasus yang lebih parah, yang bisa menunjukkan infeksi saluran pernapasan bawah atau pneumonia.
Gejala-gejala tersebut biasanya muncul antara 2 hingga 8 hari setelah terpapar virus. Pada beberapa kasus yang lebih parah, infeksi dapat berkembang menjadi pneumonia, sindrom gangguan pernapasan akut, atau bahkan gagal ginjal. Jika tidak ditangani segera, flu burung dapat menyebabkan komplikasi serius hingga kematian.
Cara Pencegahan dan Tindakan Jika Mengalami Gejala
Jika Anda atau orang di sekitar Anda mengalami gejala flu burung, penting untuk segera mencari pertolongan medis. Diagnosa dini dapat membantu meminimalkan risiko komplikasi yang lebih serius. Pengobatan biasanya melibatkan antivirus seperti oseltamivir (Tamiflu), yang paling efektif jika diberikan dalam 48 jam setelah munculnya gejala.
Langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk menghindari penularan flu burung antara lain:
1. Menghindari kontak langsung dengan unggas yang sakit atau mati, terutama di area yang memiliki kasus flu burung.2. Menjaga kebersihan diri, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun setelah berinteraksi dengan unggas atau lingkungan yang berisiko.3. Memastikan makanan, terutama daging unggas dan telur, dimasak hingga matang sempurna. Virus flu burung dapat mati pada suhu tinggi.4. Menghindari pasar unggas hidup atau tempat pemotongan hewan di daerah yang terinfeksi.