Kisah Satu Keluarga di Kuningan yang Hidup Bersama Ular Sanca Kembang

Kisah Satu Keluarga di Kuningan yang Hidup Bersama Ular Sanca Kembang
TIDAK TAKUT: Miftah Fauzi, Elistiya dan anak-anaknya tidak merasa takut dan sudah terbiasa hidup Bersama ular sanca kembang. foto: alehandro/radar kuningan
0 Komentar

“Ya udah 4 tahun kalau yang besar ini, sedangkan anak kita yang pertama baru 3 tahun,” ujar Elis.

Elis pun menyebutkan kedua anaknya tidak takut dengan keberadaan ular–ular ini. Bahkan kalau sedang dekat pun diajak bermain, mulai dipeluk, dibelai dan sebagainya.

“Bahkan kalau lagi pada tidur ini anak–anak, ular yang besar ini justru mendekati dan ikut diam di kasur tempat anak–anak tidur,” ungkap Elis diamini Miftah.

Baca Juga:Al Quran Adalah Obat, Nama Lainnya Ada Dalam Surat dan Ayat IniWarung Koperasi Ubah Mindset Keluarga Penerima Manfaat

Miftah menambahkan bahwa dia menyakini ular–ular miliknya semua baik dan jinak, karena memang diperlakukan secara baik sejak usia 1 bulan. Namun dia bersama istri tetap mengawasi kedua anaknya ketika bermain bersama ular–ular yang dimilikinya.

Penjelasan Mengenai Ular Sanca Kembang dari Wikipedia 

Sanca kembang merupakan ular terpanjang di dunia. Ular terpanjang yang terkonfirmasi berukuran 6.95 m di Balikpapan, Kalimantan Timur. Berat maksimal sanca kembang yang tercatat adalah 158 kg (347.6 lbs). Ular sanca termasuk ular yang berumur panjang, hingga lebih dari 25 tahun.

Ular-ular betina memiliki tubuh yang lebih besar. Jika yang jantan telah mulai kawin pada panjang tubuh sekitar 7-9 kaki, yang betina baru pada panjang sekitar 11 kaki. Dewasa kelamin tercapai pada umur antara 2-4 tahun.

Sanca kembang ini mudah dikenali karena umumnya bertubuh besar. Keluarga sanca (Pythonidae) relatif mudah dibedakan dari ular-ular lain dengan melihat sisik-sisik dorsalnya yang lebih dari 45 deret, dan sisik-sisik ventralnya yang lebih sempit dari lebar sisi bawah tubuhnya. (ale)

0 Komentar