KPTMP Kibarkan Bendera Raksasa

Bendera-raksasa
BERKIBAR: Bendera merah putih berukuran 10x7 meter berhasil dikibarkan di atas pohon setinggi 12 meter di kawasan wisata alam Talaga Surian Camp Park Palutungan Cigugur Kabupaten Kuningan, Senin (17/8).
0 Komentar

KUNINGAN – Momentum HUT RI ke-75 tahun, dimanfaatkan Komunitas Panjat Tebing Merah Putih (KPTMP) Kuningan untuk mengibarkan bendera raksasa di atas pohon setinggi 12 meter. Pengibaran bendera ini berada di kawasan wisata alam Talaga Surian Camp Park Palutungan Cigugur Kabupaten Kuningan.
Bendera merah putih berukuran 10×7 meter dikibarkan oleh tiga orang pemanjat tebing yaitu Wishnu Satria, Desi Hartiningsih dan Jendri Saprudin Sibi. Tak kurang dari 100 orang terlibat langsung saat proses pengibaran bendera sebagai peserta upacara.
Ketua KPTMP Kuningan Melina Fitriani menuturkan, jika pengibaran bendera merah putih raksasa berukuran 10×7 meter ini, hampir setiap tahun dilakukan. Khususnya jika bertepatan dengan momentum hari kemerdekaan Indonesia.
“Momentum HUT RI ke-75 tahun ini, kita mengibarkan kembali bendera merah putih. Jika biasanya kita mengibarkan di tebing-tebing tinggi, kali ini memilih di media yang berbeda yakni di atas pohon kawasan Talaga Surian Camp Park,” terangnya saat ditemui awak media, Senin (17/8).
Menurutnya, tantangan mengibarkan bendera raksasa di atas pohon memiliki sensasi tersendiri. Walaupun memang, baik pengibaran di tebing maupun di pohon memiliki kesulitan masing-masing.
“Tahun ini adalah tahun ke-4 KPTMP regional Kuningan Jabar melakukan pengibaran bendera di ketinggian. Sebelumnya kami selalu melakukan pengibaran bendera ini di tebing, namun tahun ini tim ingin mencoba mengibarkan di media lain selain tebing,” imbuhnya.
Sementara salah seorang pengibar bendera, Wishnu Satria mengaku, pengibaran di atas pohon memiliki sensasi kesulitan tersendiri ketimbang di tebing. Saat pengibaran bendera, ada sebanyak tiga pohon yang dijadikan media untuk menambatkan tali pengaman.
“Kalau saat memanjat kita memasang dulu lintasan, istilahnya rapling. Jadi tali raplingnya dipasang dulu di atas dengan dua pengaman, baru bendera dipasang,” ungkapnya.
Dia beranggapan, jika memasang bendera raksasa di atas tebing memiliki kemudahan khususnya dari sisi pijakan kaki. Jika memasang di atas pohon, pijakan untuk kaki saat memanjat itu cukup sulit.
“Kalau di tebing pijakan kakinya itu rata dan ada pegangan juga kuat, beda saat memanjat ke atas pohon. Sebetulnya lebih ngeri memasang di atas pohon karena baru pertama kali, kalau di tebing kita kan sering,” pungkasnya. (ags)

0 Komentar