Kuningan, Kabupaten Terpopuler di Media Digital 2020

kuningan-terpopuler
TERPOPULER: Kuningan menjadi kabupaten terpopuler berdasarkan monitoring dan analisa kualitatif oleh Kazee Digital Indonesia.
0 Komentar

KUNINGAN – Berdasarkan monitoring dan analisa kualitatif oleh Kazee Digital Indonesia, Pemerintah Kabupaten Kuningan resmi ditetapkan sebagai Kabupaten Terpopuler di Media Digital 2020. Capaian prestasi ini disiarkan langsung melalui channel Youtube PR Indonesia, pada puncak perhelatan Anugerah Humas Indonesia (AHI) 2020.
Perhelatan AHI ini merupakan ajang kompetisi kinerja Humas Pemerintah Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, hingga anak BUMN dan BUMD se-Indonesia. Selain Kabupaten Kuningan, terdapat pula enam kabupaten/kota yang meraih penghargaan serupa yaitu Banyuwangi, Bone, Cilacap, Gunungkidul, Lombok dan Musi Banyuasin.
Kabid Informasi dan Komunikasi Publik pada Diskominfo Kuningan Anwar Nasihin SKom menuturkan, capaian prestasi pada AHI 2020 kategori Pemerintah Kabupaten Terpopuler di media digital ini, diartikan bahwa adanya keterbukaan informasi publik bagi masyarakat Kuningan. Semoga ke depan menjadi motivasi insan Humas Kabupaten Kuningan, agar terus berperan aktif menginformasikan pemerintah daerah di media digital mengikuti kemajuan teknologi informasi.
“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh insan humas yang berada di Kuningan, baik di SKPD maupun di kecamatan atas kerjasamanya dalam mempublikasikan program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Kuningan,” ungkap Anwar Nasihin dalam keterangan persnya, kemarin (26/11).
Kabid Anwar didampingi Kasi Kemitraan dan Kelembagaan Komunikasi Media, Acep Tisna Sudrajat SH MH dan Kasi Analisis Informasi Kusumo Daryo SSos menjelaskan, bahwa AHI 2020 memberikan dua kategori pemenang. Kedua kategori itu yakni Anugerah Pemerintah Daerah Terpopuler di Media Digital 2020 dan Anugerah Pemimpin Publik Terpopuler di Media Digital 2020.
“Kemudian untuk kriteria penilaian terbagi dua yakni penilaian berdasarkan tokoh dan penilaian berdasarkan organisasi. Adapun metode penilaian berdasarkan jumlah eksposur positif di portal-portal berita mainstream di Indonesia sepanjang 2020,” bebernya.
Dia menerangkan, jika penghitungan dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif bekerja sama dengan perusahaan media monitoring yakni Kazee Digital Indonesia. Data dihimpun sejak tanggal 1 Januari hingga 30 September 2020.
“Khusus kategori ini, Humas Indonesia bekerja sama dengan Kazee Digital Indonesia melakukan monitoring pemberitaan ratusan Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN maupun BUMD di 6.831 media online lokal, 904 media online nasional dan 2.218 media online internasional. Ditambah dari media sosial seperti FB, Twitter, Instagram dan Youtube, seluruh data selanjutnya dianalisis menggunakan metode kuantitatif oleh mesin Kazee secara real time,” sebutnya.

0 Komentar