GANTAR-Penyebab hilangnya pupuk bersubsidi di pasaran menuai titik terang. Bukan lagi langka. Tapi lantaran kuotanya habis. Untuk tahun 2020 ini sudah tidak ada sisa. Tak heran, stok di kios-kios kosong. Pupuk bersubsidi baru akan tersedia tahun depan.
“Ya, kuota pupuk subsidi untuk tahun ini sudah habis. Bukan lagi langka. Informasinya baru akan tersedia mulai Januari 2021,” ungkap Yoyo, pemilik kios pupuk di Kecamatan Anjatan, Rabu (11/11).
Sepengetahuannya, ketersedian pupuk bersubsidi habis pada awal-awal musim tanam gadu beberapa bulan lalu. Sampai-sampai, Pemkab Indramayu melalui Dinas Pertanian, meminta tambahan kuota kepada Kementerian Pertanian.
Itupun jumlahnya terbatas. Ludes saat itupula. Tidak ada sisa untuk menghadapi musim tanam rendeng di penghujung tahun 2020 ini. “Kalau dulu, alokasi untuk tahun depan bisa dipinjam. Sekarang sudah tidak bisa lagi,” kata dia.
Untuk penyaluran pupuk bersubsidi tahun 2021 sendiri, dirinya bersama pemilik kios pupuk lainnya masih menunggu elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Sebagai pegangan para pemilik kios untuk menyalurkan pupuk kepada para petani. “Sekarang e-RDKK saja kita belum terima. Masih nunggu. Data di RDKK itu jadi pegangan kita,” ujarnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya. Kelangkaan pupuk bersubdisi kembali menghantui para petani di wilayah Kabupaten Indramayu bagian barat (Inbar). Memasuki musim tanam rendeng ini.
Petani disana sudah mencium kelangkaan pupuk subsidi bakal berulang. Seperti pada musim tanam gadu lalu. Terutama jenis pupuk urea. Di pasaran belum tersedia.
Karuan saja petani kelimpungan. Soalnya sebagian besar mereka sudah melakukan olah tanah dan persemaian. Tinggal tanam padi saja, dalam minggu-minggu ini. Bila dipaksakan menggunakan pupuk nonsubsidi, petani tidak berani membeli lantaran harganya empat kali lipat dari harga pupuk subsidi.
Para petani meminta pemerintah menjamin ketersediaan pupuk subsidi. Apalagi diperkirakan, jumlah kebutuhan pupuk subsidi akan bertambah banyak saat musim tanam rendeng. Karena bertambahnya areal luas tanam dibanding musim tanam gadu.
“Musim rendeng ini semua areal persawahan termasuk tadah hujan dan irigasi non teknis pastinya akan ditanami. Jelas kebutuhan pupuk semakin besar,” ucap Pendi, petani di Kecamatan Gantar. (red)