Lambat Entry Data, Gagal Masuk Daftar

pelatihan-pcr-portabel
Petugas dilatih menggunakan PCR portable bantuan dari Gubernur Jawa Barat, Senin (31/8). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

“Memang kita usulkan pengadaan mesin PCR baru, senilai Rp5 miliaran. Tapi, ready-nya masih lama. Karena itu buat di APBD 2021,” ujarnya kepada wartawan, kemarin (28/9).
Mesin PCR tersebut, rencananya akan dioperasikan di UPT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), dan diproyeksikan mampu meningkatkan kapasitan pengetesan sampel spesimen dari hasil swab test masal bagi masyarakat Kota Cirebon.
Sehingga, dalam satu hari ditargetkan kapasitas pengujian mesin PCR di Kota Cirebon mampu menangani 1.000 sampel spesimen. “Tapi itu baru usulan. Nanti kekurangan pengetesan yang sekarang sudah ada di RSD Gunung Jati ditambah yang baru, bisa sampai 1.000,” tuturnya.
Sejauh ini, kata dia, kapasitas kekurangan pengujian mesin PCR di RSD Gunung Jati mencapai 180-200 sampel per hari. Keinginan Pemkot Cirebon sendiri, semua masyarakat Kota Cirebon bisa tersentuh swab test masal, secara berkelanjutan.
Sehingga, setiap saat bisa mendeteksi dan mengendalikan angka penularan. Karena, ketika setelah dites ada warga yang positif, maka berikutnya petugas medis dan tim satgas tinggal melakukan upaya lain berupa tracing, isolating, dan treatment.
“Jangan senang dulu ketika suatu daerah angka kasusnya sedikit. Bisa jadi, jumlah testingnya juga masih minim. Nanti begitu ditesting secara masal, baru ketahuan meledak jumlahnya,” imbuhnya.
Sementara itu, hingga saat ini, jumlah pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap warga Kota Cirebon berjumlah 5.200-an untuk swab/PCR tes, serta memunculkan 232 orang yang terkonfirmasi positif. (dri/azs)

0 Komentar