“Talenta-talenta baru baru ini selain agar berdampak dan mengakselerasi ekonomi nasional yang penting adalah agar akuntabilitas birokrasi ini semakin bagus,” katanya.
“Talenta digital dan formasi baru kita dorong agar dapat memperkuat Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP),” lanjut Menteri Anas.
Pada kesempatan tersebut Anas kembali menegaskan pengadaan ASN dilaksanakan berdasarkan prinsip kompetitif, adil, objektif, transparan, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tidak dipungut biaya.
Baca Juga:Menikmati Lumpur Ajaib Pantai Kejawanan Cirebon, Dipercaya Obati Berbagai Penyakit, Sudah Diteliti Mahasiswa UnpadRekrutmen ASN 2024 Sebanyak 2,3 Juta Formasi, Simak Rinciannya
Dengan tujuan dan prinsip tersebut, diharapkan kualitas dan kuantitas ASN akan lebih terukur dan terstandar di seluruh Indonesia.
Rekrutmen ASN 2024 dilakukan dengan menggunakan computer assisted test (CAT) secara nasional dengan memanfaatkan teknologi digital, sehingga menjadi lebih transparan dan akuntabel.
Seleksi kompetensi yang dilaksanakan berbasis online, termasuk penggunaan teknologi pengenalan wajah (face recognition) sehingga semua potensi kecurangan bisa ditekan.
Nilai seleksi juga secara real-time bisa langsung diakses publik, termasuk live score-nya yang juga disiarkan melalui YouTube.
Menteri Anas menegaskan bahwa rekrutmen ASN 2024 diperuntukkan bagi setiap WNI dan semuanya mempunyai kesempatan yang sama.
“Jadi kita pastikan pelaksanaan seleksi atau rekrutmen ASN 2024 dilakukan secara transparan dan akuntabel,” pungkas mantan Bupati Banyuwangi itu. (*)