Untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari pasien yang tengah menjalani isolasi, keluarga dan tetangganya juga aktif menawarkan bantuan. Seringkali keluarga dan tetangganya mengirimkan makanan dan kebutuhan yang diperlukan.
Selain itu, untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 yang lebih luas, ia juga meminta warga untuk melaksanakan protokol kesehatan pencegahan covid-19 dengan ketat. Terutama menggiatkan 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Saya sering mengimbau warga jangan takut akan Covid-19, yang terpenting laksanakan 3M. Tapi ada juga sebagian yang takut. Sehingga tidak berani keluar atau kumpul-kumpul,” ungkapnya.
Berbarengan dengan itu, dirinya juga meminta kepada warga untuk tidak bersikap berlebihan terhadap pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dan keluarganya. Semisal dengan mengasingkanya.
“Sejauh ini Alhamdulillah belum ada keluhan. Kita berharap dan mendoakan supaya yang bersangkutan segera sembuh,” ungkapnya.
Terkait rencana pemberlakuan PSBM di wilayahnya, Rahmat mengaku masih belum memutuskan. Pihaknya masih menunggu hasil swab terhadap 40 warganya yang tercatat sebagai kontak erat. Namun demikian, pembatasan tetap dilakukan. Misalnya dengan menutup 2 dari 3 gerbang kampung Kejawanan. Serta meniadakan sementara kegiatan salat berjamaah di masjid.
“Masih sama seperti biasa. Masih menunggu hasil tes swabnya. Semoga hasilnya negatif semua,” pungkasnya. (azs/awr)
Lockdown Bisa Diperpanjang 14 Hari
