LPPNU Lirik Pengembangan Budi Daya Maggot untuk Pakan Ikan

budi-daya
LPPNU Kabupaten Cirebon melirik pengembangan budi daya maggot. Foto: Samsul Huda/Radarcirebon.id
0 Komentar

CIREBON, RADARCIREBON.ID – Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdhatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Cirebon melirik budi daya ikan dengan konversi maggot. Pasalnya, mampu menekan biaya produksi pakan.

Cara pengembangan budidaya maggot cukup mudah. Cukup memanfaatkan sampah rumah tangga. Sebab, maggot dapat mendegrasi sampah lebih cepat. Tidak bau. Dan menghasilkan kompos organik.

Langkah tersebut telah dilakukan warga Desa Warukawung, Kecamatan Depok dalam budidaya ikan. Sebab, maggot dapat menghasilkan protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan. Aman bagi kesehatan manusia.

Baca Juga:Revisi Perda RTRW Masuk Propemperda 2023, Fraksi Golkar Soroti Jalan RusakKumpulkan Bacaleg, PKS Kabupaten Cirebon Optimis Hadapi Pemilu 2024

Selain itu, bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Nilainya cukup menggiurkan. Meski demikian, sedikit orang yang mau terjun dan memanfaatkannya. Padahal, cara mudah. Cukup dengan memilah sampah.

Fokuskan ke sampah organik. Sampah-sampah itu dikumpulkan, dibiarkan, ditumpuk menjadi satu. Nantinya akan tumbuh maggot-maggot gemuk nan lucu.

Belum lama ini, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kabupaten Cirebon melihat proses budidaya tersebut.

Pembina LPPNU, Asdullah mengaku terkesima dengan metode pengembangan budidaya ikan masyarakat Desa Warukawung. Multi efek dari metode pengembangannya menyasar kemana-mana.

Termasuk membantu dalam menyelesaikan persoalan sampah yang cukup pelik di Kabupaten Cirebon. Sekaligus menghasilkan pakan yang baik. Karena ketersediaan pakan ikan didapat dengan cara mudah, yakni dari sampah organik.

“Maggot ini menjadi pakan murah, aman, berkualitas dan menjadikan pelaku budidaya ikan mandiri. Cukup dengan memanfaatkan limbah sisa-sisa sayuran dipasar, dirumah-rumah. Untuk dikelola menjadikan maggot. Ini terobosan,” ujar Asdullah, kemarin.

Acara yang dihadiri kepala Bapelitbangda, kelompok pengelola sampah, tokoh masyarakat PPOT, Kelompok Peternak Maggot serta sesepuh pertanian Kabupaten Cirebon Dr Ali Effendi itu dinilainya patut menjadi inspirasi.

Baca Juga:DPPKBP3A Segera Lakukan Audit Kasus Stunting di 26 DesaBidik 10 Kursi, Bacaleg Partai Golkar Kabupaten Cirebon Diultimatum

“Ini patut dijadikan inspirasi bagi kita semua. Karena siapapun sebenarnya mampu berkontribusi pada pembangunan daerah. Tidak perlu muluk-muluk. Cukup dari lingkungan sekitar,” ujar Asdullah.

Menurut Asdullah, pemanfataan sampah organik ini bisa dicoba karena di samping menyelesaikan persoalan sampah, juga bisa menjaga ekosistem. (sam)

0 Komentar