Masalah Baru Pasca TPS Cipto Ditutup

tps-cipto-ditutup
Lokasi bekas TPS Jl dr Cipto Mangunkusumo yang mulai diperbaiki untuk dijadikan taman, Kamis (10/9). Foto: Okri Riyana/Radar Cirebon
0 Komentar

CIREBON – Penutupan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Jl dr Cipto Mangunkusumo memunculkan masalah baru. Pasalnya, petugas pengangkut dari setiap RW masih mengirim sampah ke area tersebut. Mereka menunggu sampai truk datang dan baru dilakukan pembongkaran muatan.
Pantauan Radar Cirebon, tidak hanya antrean gerobak pengangkut sampah, TPS lain mengalami overload. Seperti terlihat di TPS Jl Brigjen Dharsono (By Pass), TPS Jl Rajawali Raya, TPS Jl Sukalila dan TPS Gunung Sari.
Wilayah yang terdampak penutupan, mesti menggunakan TPS lain yang paling dekat. Camat Kesambi, Subrata S Sos menjelaskan, awalnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan memberlakukan TPS mobile. Rencananya, armada akan keliling ke masing-masing kelurahan. Atau ke lokasi yang sudah ditentukan.
Namun masih ada permasalahan dalam penentuan titik pengangkutan. Akhirnya yang terjadi, sampah dibuang ke TPS terdekat seperti Jl Pangeran Drajat, TPS Dukuhsemar, TPS Jl By Pass (PLTG) dan lokasi lainnya.
Sementara area permukiman di sekitar Jl Kesambi diarahkan ke TPS Sukalila, Jl Pekiringan ke TPS Gunungsari. “Kendalanya, alat transportasi pengangkut sampah tidak memadai,” katanya.
Meski lokasinya tidak seberapa luas, namun TPS Jl Cipto Mk memiliki cakupan layanan yang cukup luas. Meliputi sebagian Kelurahan Sunyaragi, Kesambi, Pekiringan sampai Drajat. “TPS mobile tapi rasa pindah TPS,” kata Subrata.
Di tempat terpisah, Kepala Bidang Persampahan, Gandi SSTP mengakui, gerobak sampah masih menggunakan TPS Jl Cipto meski sudah ditutup.
Para pengangkut sampah kerap nongkrong di lokasi tersebut. Setidaknya kondisi tersebut terjadi sampai hari Sabtu (5/9). Namun, setelah itu truk tidak melayani lagi pengangkutan.
Awalnya, memang ada alternatif sampah dialihkan ke TPS Jl dr Sudarsono. Namun mempertimbangkan lokasi yang berdekatan dengan RSD Gunung Jati, dan kawasan tertib lalu lintas (KTL), dikhawatirkan tumpukan sampah malam menambah kumuh. Apalagi, banyak tamu dari luar kota yang ke RSD Gunung Jati.
Begitu juga rencana mengalihkan ke TPS Jabang Bayi. Opsi ini juga urung dilakukan, karena Jl Kesambi Raya termasuk masuk jalan protokol. Dikhawatirkan menganggu estetika kota. “Jadi opsinya kita pakai TPS mobile, api baru di beberapa titik. Jumlah armada kita terbatas,” tuturnya.

0 Komentar