Massa Tutup Gerbang Kantor Bupati

Massa Tutup Gerbang Kantor Bupati
DITUTUP: Akses keluar masuk kantor Pemkab Cirebon ditutup oleh sejumlah masa yang kecewa dengan kinerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan kelompok kerja (pokja). --FOTO: ANDRI WIGUNA /RADAR CIREBON
0 Komentar

SUMBER – Sejumlah massa menutup akses keluar-masuk Kantor Bupati Cirebon, Jumat (25/9). Penutupan tersebut dilakukan sebagai bentuk protes terkait proses lelang proyek Sport Center di RSUD Waled.
Arjaya, juru bicara salah satu kontraktor yang ikut dalam lelang proyek tersebut mengatakan, aksi yang dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terkait permintaan klarifikasi kepada pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) dan kelompok kerja (pokja).
“Kita sudah menunggu dari pagi. Tidak ada respons, dan akhirnya kita lakukan aksi ini. Kami kecewa dengan kondisi ini,” ujarnya kemarin.
Menurut Arjaya, kekecewaan tersebut berawal dari eliminasi perusahaannya yang mengikuti lelang proyek pembangunan Sport Center di RSUD Waled.
“Kami mempertanyakan alasan perusahaan kami terleminisasi. Audiensi yang dilakukan tidak memuaskan. Muter-muter terus penjelasannya. Ini ada permainan apa? Kami tidak diundang untuk tahap pembuktian. Padahal penawaran kami paling rendah,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabag Pembangunan Setda Kabupaten Cirebon, H Edi Kurniadi mengatakan, kejadian pemblokiran akses kantor bupati tersebut terkait dengan pelaksanaan lelang proyek pembangunan Sport Center di RSUD  Waled. Saat ini, menurut Edi, tahapan lelang tersebut masih berjalan dan kemarin baru tahap pembuktian dengan memanggil tiga besar rekanan.
“Kami tadi tidak menghindar. Kebetulan saya agak kurang fit dan pulang. Untuk tahapan lelangnya masih berjalan. rekanan yang tadi datang adalah yang tereleminasi oleh system. Anggaran proyeknya sekitar Rp7,3 miliar,” bebernya.
Rekanan yang datang tersebut meminta dibuka dokumen penawaran lelang. Namun, karena tidak berada di tempat, maka dokumen lelang tidak bisa dibuka.
Aksi yang dilakukan tersebut sempat membuat tegang situasi kantor bupati Cirebon. Sebab, massa aksi tersebut cukup menyita perhatian karena pintu masuk kantor setda ditutup dengan dua mobil. Sehingga, menghalangi kendaraan yang akan keluar-masuk ke kantor bupati Cirebon. Aksi blokade tersebut baru dibuka setelah petugas dari Polresta Cirebon datang. (dri) 

0 Komentar